Selain Iptu Heru, data resmi mencatat total 17 anggota kepolisian mengalami luka dalam kerusuhan. “Berdasarkan informasi yang masuk, ada 17 korban dari pihak kepolisian di aksi demo tersebut,” ungkap seorang sumber kepolisian.
Kericuhan bermula ketika massa mulai melempar botol air mineral dan mencoba merobohkan gerbang kantor bupati. Aparat merespons dengan tembakan gas air mata dan mengerahkan mobil water cannon. Namun, situasi semakin memanas hingga terjadi pengeroyokan dan pembakaran satu unit mobil patroli polisi.
Aksi ini menjadi puncak gelombang protes warga yang menilai kebijakan kenaikan PBB Pati memberatkan, meski sudah dibatalkan. Tuntutan pengunduran diri Bupati Sudewo tetap disuarakan.
Situasi di Pati Jawa Tengah pasca-kericuhan masih dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Hingga Kamis (14/8/2025), polisi masih melakukan patroli dan mengamankan titik-titik rawan untuk mencegah aksi susulan.