Suara.com - Meletusnya demonstasi besar-besaran terhadap Bupati Pati, Sudewo turut ditanggapi oleh pengamat politik, Rocky Gerung. Menurutnya, protes tersebut karena dipicu amarah rakyat Pati atas arogansi Bupati Sudewo.
Kemarahan rakyat Pati kepada tidak bisa diredam lagi meski sang Bupati telah meminta maaf dan membatalkan rencana kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar 250 persen.
Dia menganggap jika Bupati Sudewo tidak peka dengan masalah krisis ekonomi yang membelit masyarakat.
"Jadi ini bupati yang tidak bukan sekedar tidak peka, dia tidak paham apa yang mesti dia lakukan berhadapan dengan krisis ekonomi. Tentu terkait dengan kondisi nasional. Tetapi sekali lagi keadaan di Pati itu menunjukkan bahwa perlawanan rakyat itu tak mungkin dihentikan," beber Rocky Gerung dalam siniar di akun Youtube yang dikutip pada Kamis (14/8/2025).
Dalam siniar tersebut, Rocky juga kembali menyinggung arogansi Bupati Sudewo yang menantang rakyat Pati setelah rancana kenaikan PPB 250 persen itu menuai protes publik.
![Ribuan warga di depan pendopo Kabupaten Pati menuntut Bupati Pati Sudewo mengundurkan diri dari jabatannya, di Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). [ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/13/32049-bupati-pati-demo-pati.jpg)
"Apalagi kalau ada arogansi dari pejabat yang seolah-olah merasa hebat lalu nantang-nantangin rakyat, silakan turunin 50.000(pendemo)," ujarnya.
Menurutnya, aksi demonstrasi besar-besaran kepada Bupati Sudewo menjadi pelajaran penting agar pejabat negara tidak semena-mena dan mengacuhkan suara rakyat. Sebab, Rocky menganggap jika kemarahan rakyat sebagai pesan langit.
"Jadi tidak tidak ada alasan bupati mengatakan ya saya dipilih oleh yang lebih dari sekian pasti di atas 50 persen, mungkin 60 persen, 70 persen tetapi begitu ada kebijakan yang oleh rakyat dianggap merugikan atau memberatkan atau memiskinkan maka kemarahan itu adalah jalan keluar. Jadi, kemarahan rakyat itu harus dianggap sebagai pesan langit," bebernya.
Lebih lanjut, Rocky juga menyebut adanya rencana penarikan PBB sebesar 250 persen menjadi kebijakan konyol dari Bupati Sudewo. Sebab, menurutnya, bukannya mencari solusi atas krisi ekonomi, Bupati Sudewo justru membuat masyarakat kian tercekik dengan wacana kenaikan PBB yang dalihnya untuk pembangunan.
Baca Juga: Desak Mundur Bupati Pati, Rekam Jejak Hercules: Penguasa Tanah Abang yang Utang Nyawa ke Prabowo
"Nah, yang terjadi sebaliknya justru bupati membebani kebutuhan pemerintahannya dengan menaikkan pajak itu konyolnya," ujar Rocky.