Gibran Kunjungi Try Sutrisno di Tengah Isu Pemakzulan, Cium Tangan Disorot

Kamis, 14 Agustus 2025 | 16:01 WIB
Gibran Kunjungi Try Sutrisno di Tengah Isu Pemakzulan, Cium Tangan Disorot
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka mengunjungi kediaman Wakil Presiden ke – 6 RI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, di Jakarta pada Rabu (13/8/25). [Tangkap Layar tikTok]

Suara.com - Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka mengunjungi kediaman Wakil Presiden ke – 6 RI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, di Jakarta pada Rabu (13/8/25).

Dalam momen silaturahmi tersebut Gibran terlihat tampil sederhana dengan setelan hitam putihnya, kemeja putih dan celana panjang hitam.

Seperti melakukan standar gerakan di dunia militer, Gibran memberi sikap hormat tangan kepada Try Sutrisno saat pertama kali menemuinya.

Try Sutrisno pun membalas dengan sikap hormat yang sama. Gibran kemudian mendekat ke arah Try Sutrisno dan bersalaman.

Try Sutrisno terlihat sangat menghargai tamu agungnya. Meskipun usianya jauh dibawahnya, namun posisinya kini menjabat sebagai Wapres.

Try Sutrisno tampil rapi dengan seragam coklat khas Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).

Momen bersalaman keduanya ini sukses menyita perhatian. Pasalnya, Gibran terlihat langsung menundukkan badan sembari mencium tangan Try Sutrisno.

Tanda hormatnya itu terkesan begitu sangat hangat dan penuh dengan kesopanan. Netizen pun dibuat salah fokus dengan sikap hormat Gibran tersebut.

Dalam video yang diposting Gibran di akun tiktoknya @gibran_rakabuming itu, Netizen beramai – ramai memenuhi kolom komentar.

Baca Juga: Beda Pendidikan Jokowi dan Gibran: Ijazahnya Kompak Dipertanyakan Dokter Tifa

“Gibran ... sekalipun engkau Wakil Presiden RI, engkau datang mengunjungi, menghormati hingga mencium tangan Bapak Tri Sutrisno, orang yang ingin melengserkan anda. Pemimpin rendah hati seperti anda, jarang ada di republik ini. Hebat kau !!! ,” tulis akun  @Sensi.

“Gaya elegan Mas Wapres sowan ke Pak Try Sutrisno merupakan tamparan keras bagi para elit politik dan pembenci beliau, karena Mas Wapres dipuji tidak akan terbang dan dihina tidak akan tumbang.,” sahut @Dedy Black.

“mas Gibran teladan yg baik utk generasi muda, doa kami selalu mengiringi langkahmu, semoga selalu dalam lindungan Allah SWt, aamiin yra,” ujar @aryn_ksm.

Namun dibalik sanjungan netizen yang luar biasa terhadap Gibran, ada pula yang menilai bahwa ada maksud tersembunyi dibalik silaturahmi tersebut.

“Tetap semangat. ini adalah salah satu cara melobi try Sutrisno , supaya pemakzulan tidak di lanjutkan,” tulis @Jo Simataniari.

“Bukannya si try sutrisno ini jd hater nya mas gibran & pakde ya??,” sahut @pacarnyaboboho.

“trus cari petuah2 pendahulumu biar makin banyak ilmumu ,” ujar @Santos Magrib.

Pemakzulan Wapres Gibran

Usulan awal Pemakzulan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka ini datang dari Forum Purnawirawan Prajurit Tentara Nasional Indonesia.

Organisasi Pensiunan TNI itu memberi delapan tuntutan kepada Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya mengenai pemakzulan Gibran.

Mantan Komandan Komando Pasukan Khusus, Sunarko mengatakan bahwa semuanya bertujuan untuk bangsa dan negara.

“Semua yang kami sampaikan adalah untuk membantu pemerintahan serta bangsa dan negara,” sebutnya.

Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto berkomunikasi dengan para Purnawirawan TNI.

Wiranto mengatakan bahwa Prabowo berterima kasih atas usulan mereka, namun masih perlu waktu untuk mempelajari usulan pencopotan Gibran.

Sunarko membacakan sikap yang juga ditandatangani oleh 332 pensiunan perwira menengah dan perwira tinggi TNI.

Selain usulan Pemakzulan Gibran, ada tujuh sikap lainnya dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI.

Diantaranya soal mengembalikan tata hukum dan pemerintahan sesuai dengan amanat Undang – Undang Dasar 1945, mendukung program kerja Kabinet Merah Putih kecuali Pembangunan Ibu Kota Nusantara, hingga menghentikan sejumlah proyek strategis nasional.

Sunarko mengatakan kelayakan Gibran sebagai pemimpin negara bisa dipermasalahkan hingga saat pencalonannya sebagai wakil presiden. Sehinga usulan pemakzulan Gibran ini tidak muncul tiba- tiba.

Menurut Sunarko, salah satu pertimbangan pemakzulan Gibran adalah dugaan pelanggaran terhadap hukum acara di Mahkamah Konstitusi dan Kekuasaan kehakiman dalam proses pencalonannya di pemelihan Presiden 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI