Spanduk 'Gubernur Pencitraan' Sambut KDM di Sleman, Pelaku Wisata: Jangan Jadikan DIY Bahan Konten!

Jum'at, 15 Agustus 2025 | 19:54 WIB
Spanduk 'Gubernur Pencitraan' Sambut KDM di Sleman, Pelaku Wisata: Jangan Jadikan DIY Bahan Konten!
Tangkapan layar unggahan spanduk sindir Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi beredar. [Instagram]

Suara.com - Suasana di sejumlah ruas jalan strategis di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diwarnai pemandangan tak biasa.

Sejumlah spanduk bernada protes dan sindiran pedas terpasang, menyambut kedatangan politisi yang akrab disapa KDM.

Spanduk tersebut secara gamblang menolak kehadiran sosok yang dikenal aktif di media sosial itu, menudingnya hanya datang untuk kepentingan citra pribadi.

Salah satu spanduk yang viral di media sosial, seperti diunggah oleh akun Instagram @idnovoice, menampilkan karikatur KDM yang tengah memegang ponsel seolah sedang membuat konten.

Spanduk itu bertuliskan, "SELAMATKAN PARIWISATA DARI GUBERNUR PENCITRAAN KDM". Di bawahnya, tertera nama pemasang spanduk, yakni Forum Wisata Jogja Jateng.

Sindiran tak berhenti di situ. Narasi yang menyertai unggahan tersebut juga menyoroti keresahan para pelaku wisata.

"'Jangan Jadikan DIY Bahan Kontenmu!' Sindiran pedas menyambut kedatangan KDM di Sleman. Spanduk bertebaran di jalan strategis, menolak kehadirannya yang dianggap hanya datang untuk pencitraan," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

Dampak Larangan Study Tour Jabar

Jejak Digital Dedi Mulyadi Klaim Sehat Tanpa Obat Kimia (instagram)
Jejak Digital Dedi Mulyadi Klaim Sehat Tanpa Obat Kimia (instagram)

Aksi protes ini bukanlah tanpa alasan. Kekecewaan para pelaku wisata di Yogyakarta memuncak akibat kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sempat melarang kegiatan study tour ke luar provinsi.

Baca Juga: Nongol di IG Dedi Mulyadi, Walikota Cirebon Sebut Kenaikan PBB 1000 Persen Bukan Keputusannya

Kebijakan ini merupakan buntut dari kecelakaan maut bus pariwisata di Subang beberapa waktu lalu.

Bagi Yogyakarta, yang merupakan salah satu destinasi favorit untuk study tour dari berbagai daerah termasuk Jawa Barat, kebijakan tersebut menjadi pukulan telak.

Forum Wisata Jogja Jateng mengklaim dampak dari kebijakan ini sangat signifikan terhadap perekonomian mereka.

Menurut informasi yang dihimpun, pendapatan sektor pariwisata yang berkaitan dengan paket study tour disebut anjlok hingga 35%.

Tak sedikit biro perjalanan dan penyedia jasa wisata lainnya yang harus mengembalikan uang muka senilai total ratusan juta rupiah akibat pembatalan massal.

Kekecewaan inilah yang melatarbelakangi pemasangan spanduk. Kedatangan KDM, seorang tokoh politik terkemuka dari Jawa Barat, dianggap sebagai momentum untuk menyuarakan protes.

Mereka merasa ironis ketika seorang tokoh dari daerah yang kebijakannya merugikan pariwisata DIY, justru datang dan berpotensi menjadikan Yogyakarta sebagai "bahan konten" untuk media sosialnya.

Reaksi Warganet Menggema

Ilustrasi Study tour (Freepik)
Ilustrasi Study tour (Freepik)

Fenomena spanduk protes ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Kolom komentar unggahan tersebut dibanjiri beragam reaksi.

Sebagian besar netizen menyuarakan dukungan terhadap para pelaku wisata dan mengkritik politisi yang gemar melakukan pencitraan.

"Mantap, warga Jogja cerdas. Jangan mau daerahnya cuma jadi panggung buat naikin elektabilitas orang," tulis seorang warganet.

"Bener banget, dateng cuma buat ngonten doang, masalah utamanya yaitu larangan study tour yang bikin sengsara pelaku wisata malah nggak diurusin. Mereka butuh solusi, bukan sekadar kunjungan seremonial," timpal netizen lainnya.

Ada pula yang berkomentar lebih tajam, menghubungkan aksi ini dengan gaya komunikasi politik KDM. "KDM kan terkenalnya 'problem solving' di kontennya.

Nah ini ada masalah riil di depan mata, berani nggak beliau selesaikan langsung ke pemerintah Jabar, bukan malah bikin drama baru di Jogja," ujar seorang pengguna Instagram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI