Suara.com - Isu dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo kembali mencuat setelah pernyataan Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Suryono.
Dalam khotbah Jumat pada 1 Agustus 2025, ia mengaku sempat menemukan bukti yang diyakini terkait kebenaran kasus tersebut.
Suryono menyebut, investigasi pribadinya berujung pada pertemuan dengan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, pada 19 Juli 2025.
Menurut Suryono, Sigit memperlihatkan dokumen lengkap mengenai rekam jejak perkuliahan Jokowi di UGM.
Namun, pandangan ini langsung ditanggapi kritis oleh pakar hukum tata negara, Refly Harun. Menurutnya, dokumen yang sempat diklaim otentik itu justru sudah terbukti palsu.
“Dia mengkonfirmasi dengan Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta. Sigit ini yang menampilkan ijazah fotocopy Jokowi yang berkacamata (fotonya), yang juga muncul di reuni Ambarukmo, yang muncul dalam unggahan kader PSI, yang muncul di Bareskrim Mabes Polri,” ujar Refly dalam kanal YouTube-nya, dikutip Sabtu, 16 Agustus 2025.
“Jadi kalau itu konsisten dengan ijazah itu maka Rismon Sianipar, Topi Merah, dan Roy Suryo sudah melakukan penelitian atasnya. Dan kesimpulannya adalah fake,” lanjutnya.
Refly menilai klarifikasi yang dilakukan Suryono justru bermasalah.
“Kalau dia mengklarifikasi dengan Sigit Sunarta, justru klarifikasi itu agak sulit diterima. Kita harus tahu tanya kepada siapa. Apakah orang yang kita tanya itu orang terpercaya, atau orang yang diduga bagian dari konspirasi,” ucapnya.
Baca Juga: Panggung Istana 17 Agustus: Akankah Reuni Megawati SBY Jokowi Terwujud?
Ia bahkan menuding langkah tersebut bisa dipandang sebagai upaya UGM menutup-nutupi kasus ini.
“Kalau Suryono mengklarifikasi dengan Sigit itulah pangkal persoalannya. Ada kesan UGM menutup-nutupi, melindungi hal ini dengan tidak bertindak secara transparan,” ungkap Refly.
Menurutnya, universitas hanya berani memperlihatkan dokumen kepada individu tertentu secara diam-diam.
“Dan UGM hanya berani menunjukkan kepada orang perorangan secara tersembunyi. Tapi tidak berani melakukan secara press conference secara terbuka menunjukkan data–data itu,” sambungnya.
Refly pun memberi peringatan kepada Suryono agar lebih berhati-hati.
“Jadi pak Dekan Fakultas Kedokteran Gigi, anda memang orang lurus, tapi jangan salah, anda pun bisa terjebak pada permainan-permainan ini,” ujarnya.