Alasan UIN Ar Raniry Beri Penghargaan Tokoh Perdamaian Aceh ke Jusuf Kalla

Muhammad Yunus Suara.Com
Senin, 18 Agustus 2025 | 14:21 WIB
Alasan UIN Ar Raniry Beri Penghargaan Tokoh Perdamaian Aceh ke Jusuf Kalla
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh Prof. Mujiburrahman, menyerahkan Piagam Penghargaan Ar Raniry Award kepada Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla alias JK, Senin 18 Agustus 2025 [Suara.com/Tim Media JK]

Suara.com - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh, Provinsi Aceh, resmi menyerahkan Piagam Penghargaan Ar Raniry Award kepada Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla alias JK.

Penyerahan penghargaan ini dilakukan Rektor UIN Ar Raniry Prof. Mujiburrahman di kediaman JK, Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Senin, 18 Agustus 2025.

Usai bertemu dengan JK, Prof Mujiburrahman mengatakan, JK merupakan salah satu tokoh berjasa dalam perdamaian Aceh.

Hal itu menjadi alasan utama kampus Ar Raniry memberikan penghargaan tersebut.

"Beliau adalah tokoh kunci yang memiliki andil besar dalam proses perdamaian Aceh. Beliau tokoh yang memediasi dan mediator dalam proses tersebut," kata Prof Mujiburrahman.

Mujiburrahman menambahkan Ar Raniry Award merupakan suara dari masyarakat Aceh sebagai masyarakat yang memiliki etika dan peradaban.

"Kampus Ar Raniriy mewakili masyarakat Aceh untuk menyampaikan ucapatan terima kasih kepada pak JK," tambahnya.

Proses perdamaian bukan hal yang mudah. Bagi Mujiburrahman, kunci utama berjalannya perdamaian tersebut adalah faktor kepercayaan.

Sebagai inisiator saat itu, JK mendapat kepercayaan dari masyarakat Aceh.

Baca Juga: Aksi Heroik Siswa SD di Nagan Raya Aceh Panjat Tiang Bendera Demi Merah Putih Tetap Berkibar

Sehingga terwujudnya perdamaian yang ditandai dengan penandantangan MoU di Helsinky pada 15 Agustus 2005 silam.

"Banyak tokoh lain yang mungkin berbuat serupa untuk melakukan perdamaian. Namun perlu mendapat kepercayaan. Masyarakat Aceh kemudian memberi kepercayaan kepada pak JK untuk melakukan negosiasi katakanlah pemerintah RI maupun dengan GAM," ujar Mujiburrahman.

"Dan dengan upaya mulus, penuh semangat dan energi yang luar biasa, pak JK mendekati para tokoh GAM di Aceh, kemudan yang ada di Swedia. Membangun komunikasi dan silaturrahmi sehingga trust (kepercayaan) terbangun dengan baik sehingga perundingan itu bisa dilaksanakan," imbuhnya.

Memasuki dua puluh tahun perdamaian Aceh, Mujiburrahman berharap agar menjadi pelajaran bagi seluruh generasi masyarakat Aceh.

"Kita berharap tidak terjadi konflik serupa dimasa yang akan datang," pungkasnya.

JK telah dijadwalkan menerima langsung penghargaan tersebut di kampus UIN Ar Raniry pada Kamis 14 Agustus 2025, pekan lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI