Kisah Pangeran Arab Keturunan Tabi'in Masuk Kristen hingga Menjadi Presiden

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Selasa, 19 Agustus 2025 | 10:58 WIB
Kisah Pangeran Arab Keturunan Tabi'in Masuk Kristen hingga Menjadi Presiden
Fuad Shihab, Presiden Lebanon ketiga yang beragama Kristen. [Wikipedia]

Suara.com - Sebuah fakta sejarah yang mengejutkan dan jarang terungkap ke publik kembali mengemuka, menyoroti salah satu dinasti pangeran Arab di Lebanon yang mengalami transformasi keyakinan secara dramatis.

Kisah ini berpusat pada keluarga Shihab, sebuah klan penguasa yang jejak leluhurnya terhubung langsung dengan generasi awal Islam, namun dalam perjalanannya justru menjadi pemeluk Kristen Maronit yang taat, bahkan salah satu keturunannya berhasil menduduki kursi kepresidenan Lebanon.

Penceramah Syekh Muhammad Alfuli membuka tabir sejarah ini dengan menyebut nama Fuad Shihab, presiden ketiga Lebanon. Menurutnya, Fuad adalah bagian dari dinasti yang memiliki silsilah luar biasa.

"Fuad Shihab dan dia adalah keturunan tabiin Malik bin Harit al-Makhzumi yang dilantik oleh Umar bin Khattab untuk memimpin daerah Lebanon ini. Dia itu aslinya seorang muslim. Keluarganya aslinya muslim. tetapi dikristenisasi," ungkap Syekh Alfuli dikutip dari akun Youtube-nya.

Kisah perpindahan keyakinan ini, menurutnya, adalah sebuah babak kelam yang sengaja ditutupi. "Pangeran-pangeran negara Arab yang dikristinisasi itu sebuah lembar sejarah yang jarang dibuka, jarang dijelaskan," ujarnya.

Transformasi ini tidak terjadi dalam semalam. Prosesnya berjalan lambat, seiring dengan pergeseran peta kekuasaan politik di kawasan tersebut.

Menurut dia, waktu itu Kekhalifahan Turki Utsmani mulai kehilangan kekuasaan atas area-area yang jauh seperti Lebanon.

"Walaupun tidak terlalu jauh sebenarnya, tetapi banyak masalah internal. Sehingga semakin hari semakin pengaruh Eropa terhadap Lebanon itu sangat besar," jelas Syekh Alfuli.

Titik balik terjadi pada masa pemerintahan Amir Yusuf As-Shihabi. Di eranya, lanskap sosial dan politik Lebanon berubah drastis. Kekuatan kelompok Druze mulai digeser oleh kelompok Kristen Maronit yang tampil sebagai elite baru, menguasai sektor ekonomi sebagai pengusaha-pengusaha kaya.

Baca Juga: Harga Tiket Timnas Indonesia vs Kuwait & Lebanon di Surabaya, Mulai Rp75 Ribu

Pengaruh Kristen Maronit tidak hanya berhenti di luar istana, tetapi merangsek masuk secara perlahan ke dalam pusat kekuasaan.

Menurutnya secara sengaja maupun tidak sengaja, orang Nasrani Maronit di Lebanon waktu itu mulai pelan-pelan masuk ke dalam istana.

"Bahkan Yusuf As Shihabi itu gurunya pas dia masih kecil, gurunya di dalam istana seorang Nasrani yang namanya Sa'd alkhuri," papar Syekh Alfuli.

Akibatnya, saat Yusuf dewasa dan memimpin, lingkungan terdekatnya sudah didominasi oleh kalangan Nasrani. Jadi secara umum, ketika Yusuf sudah besar, lingkungan istana itu sudah Nasrani semua. Penasihat-penasihat Yusuf itu sudah Nasrani walaupun Yusuf sendiri masih muslim.

Mengutip buku seorang konsuler Rusia yang bertugas di Lebanon saat itu, Syekh Alfuli menekankan bahwa proses kristenisasi ini bersifat gradual.

"Kristenisasi di keluarga Shihab itu tidak terjadi dalam waktu sehari semalam, tetapi terjadi bertahap dan mulai ketika keluarga Shihab mulai menyepelekan urusan agama," kata Syekh Alfuli mengutip buku  konsuler Rusia itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI