Heboh Perangkat Desa Grobogan Gaji Rp2 Juta Pamer Mobil: Kalah Gaji, Menang Gaya

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 19 Agustus 2025 | 18:11 WIB
Heboh Perangkat Desa Grobogan Gaji Rp2 Juta Pamer Mobil: Kalah Gaji, Menang Gaya
Heboh Perangkat Desa Grobogan Gaji Rp2 Juta Pamer Mobil: Kalah Gaji, Menang Gaya. (Ist)

Suara.com - Jagat media sosial dihebohkan oleh sebuah video yang menampilkan arogansi sejumlah pria berseragam dinas yang mengaku sebagai perangkat desa di Grobogan, Jawa Tengah.

Dalam video tersebut, mereka secara terang-terangan memamerkan sebuah mobil mewah sambil melontarkan sindiran tajam kepada netizen yang kerap meremehkan profesi mereka.

Aksi tersebut direkam oleh salah satu pria di dalam mobil, yang dengan percaya diri menantang warganet yang sering mengkritik perangkat desa karena dianggap memiliki gaji kecil, sekitar Rp2 juta per bulan.

“Kalah gaji menang gaya. Perangkat desa gaji 2 juta, mobile…,” ujar pria yang merekam video tersebut, sengaja menggantungkan kalimatnya sambil mengarahkan kamera ke interior mobil.

Tidak berhenti di situ, ia melanjutkan dengan nada menantang dalam bahasa Jawa.

“Piye menurutmu? Sing komen-komen neng kono ngenyeki perangkat desa, iki lho mobile lho koyo ngene. Sing tukang ngenyek mobilmu opo? (Bagaimana menurutmu? Yang komentar-komentar di sana menghina perangkat desa, ini lho mobilnya seperti ini. Yang suka menghina mobilmu apa?),” ujarnya.

Video singkat itu pun langsung viral dan memicu berbagai reaksi keras dari netizen yang menyayangkan sikap pamer tersebut.

Klarifikasi dan Permohonan Maaf

Disitat dari pemberitaan di laman Murianews, setelah ditelusuri, para pria dalam video tersebut merupakan perangkat Desa Randurejo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan.

Baca Juga: Euforia vs Empati: Polemik Goyang Pejabat di Sidang MPR, Ini Pembelaan Lengkap Pimpinan DPR

Pria yang merekam dan berbicara diidentifikasi sebagai Lopo Aris Wibowo, yang menjabat sebagai Kepala Dusun Krajan.

Menyusul kegaduhan yang terjadi, Lopo akhirnya muncul untuk memberikan klarifikasi.

Ia mengaku bahwa video tersebut dibuat tanpa ada niat serius untuk menantang atau merendahkan siapa pun, melainkan hanya untuk bahan candaan semata.

”Sama sekali tidak ada maksud merendahkan masyarakat. Niatnya hanya untuk lucu-lucuan, guyonan. Karena perjalanan kami sekitar setengah jam,” jelasnya.

Lopo juga meluruskan bahwa mobil mewah yang dipamerkan bukanlah miliknya, melainkan milik rekannya sesama perangkat desa bernama Dedi, yang saat itu sedang memegang kemudi.

Menurutnya, Dedi memiliki sumber penghasilan lain di luar gajinya sebagai abdi desa.

”Dia punya usaha perkebunan tebu. Jadi bukan hanya perangkat desa saja," ungkap Lopo.

Akibat videonya yang panen hujatan, Lopo mengaku telah dipanggil oleh Kepala Desa setempat untuk dimintai keterangan.

Ia kini menyatakan penyesalan mendalam atas perbuatannya yang tidak terduga akan menjadi viral.

”Dengan adanya video yang sangat viral, saya pribadi sangat merasa bersalah. Dan saya berharap masyarakat seluruh Indonesia bersedia memaafkan saya,” pinta Lopo yang mengaku sampai tak bisa tidur memikirkan masalah ini.

”Saya sudah dipanggil Pak Lurah, dan sudah saya sampaikan klarifikasi lengkap. Sekali lagi, saya minta maaf,” pungkasnya.

Berapa Sebenarnya Gaji Perangkat Desa?

Polemik "gaji Rp2 juta" dalam video tersebut menarik perhatian publik pada besaran penghasilan resmi perangkat desa.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan, gaji perangkat desa bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) yang tercantum dalam APBDesa. Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • Kepala Desa: Gaji paling sedikit Rp2.426.640 per bulan, setara dengan 120% gaji pokok PNS golongan II/a.
  • Sekretaris Desa: Gaji paling sedikit Rp2.224.420 per bulan, setara dengan 110% gaji pokok PNS golongan II/a.
  • Perangkat Desa Lainnya (Kasi, Kaur, Kepala Dusun): Gaji paling sedikit Rp2.022.200 per bulan, setara dengan 100% gaji pokok PNS golongan II/a.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI