Suara.com - Aksi joget sejumlah Anggota DPR dan pejabat negara saat Sidang Tahunan MPR dan perayaan HUT ke-80 RI menjadi viral dan memantik polemik tajam di media sosial.
Sebab, aksi pejabat elite tersebut dianggap tidak menunjukkan empati di tengah kesulitan rakyat.
Namun, Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir membela aksi sejumlah 'koleganya' yang berjoget saat Sidang Tahunan MPR dan perayaan HUT ke-80 RI.
Adies meminta persoalan tersebut tidak dibesar-besarkan, dengan alasan aksi itu dilakukan secara spontan di luar acara inti dan para anggota dewan hanya bergoyang di kursinya masing-masing.
Sorotan publik muncul karena aksi para pejabat dinilai tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat yang tengah menghadapi berbagai kesulitan.
Namun, Adies berdalih bahwa goyangan tersebut merupakan luapan emosi kegembiraan yang wajar.
"Ya di masa sidang kemarin kan di akhir acara ya. Kebetulan pas acara inti sudah selesai, pidato-pidato kenegaraan sudah selesai," kata Adies di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (19/8/2025).
Menurutnya, penampilan musik dari para taruna akademi militer, kepolisian, dan intelijen yang membawakan lagu-lagu bersemangat membuat para anggota dewan secara spontan terbawa suasana.
Ia menekankan bahwa esensi acara kenegaraan tetap berjalan dengan khidmat.
Baca Juga: Tunjangan Telur, Beras, Buat Anggota DPR Naik! Rp 12 Juta Per Bulan
"Tetapi substansinya yang penting pada saat rapat paripurna, inti daripada pidato kenegaraan itu semua berjalan dengan hikmat dan baik-baik saja," tegasnya.
"Jadi saya pikir mungkin tidak usah terlalu dilebihkan, yang penting adalah penghormatan terhadap rapat tersebut berjalan dengan baik. Dan goyangnya juga tidak kemana-mana hanya berdiri di kursinya masing-masing saja," sambungnya.
Terkait aksi serupa yang terjadi di Istana Merdeka saat perayaan hari kemerdekaan, Adies menyebut hal itu adalah manifestasi sukacita massal, yang tidak hanya dilakukan oleh kalangan pejabat, tetapi juga oleh masyarakat yang hadir.

"Saya rasa ini ungkapan rasa sukacita, rasa gembira bahwa Indonesia telah mencapai usia kemerdekaan yang ke-80 dan harus dihadapi dengan optimis, sukacita, dan juga kerja keras yang sangat maksimal," tuturnya.
Adies meminta agar aksi euforia tersebut tidak disalahartikan, seraya menegaskan bahwa para pejabat tetap memiliki empati.
Ia juga menambahkan, rangkaian acara hiburan rakyat seperti karnaval yang digelar pemerintah pada malam harinya merupakan niat baik untuk menghibur masyarakat di hari kemerdekaan.