Jejak Kontroversial Immanuel: Dari Panglima Jokowi Mania ke Wamenaker Prabowo yang Terciduk KPK

Andi Ahmad S Suara.Com
Kamis, 21 Agustus 2025 | 13:50 WIB
Jejak Kontroversial Immanuel: Dari Panglima Jokowi Mania ke Wamenaker Prabowo yang Terciduk KPK
Immanuel Ebenezer (Suara.com/Mae Harsa)

Suara.com - Penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (20/8/2025) malam bukan sekadar berita korupsi biasa.

Peristiwa ini adalah puncak dari sebuah perjalanan karier politik yang penuh liku, manuver tajam, dan kontroversi.

Sosok yang akrab disapa Noel ini menjelma dari seorang panglima relawan militan Joko Widodo menjadi pejabat tinggi di era Prabowo Subianto, sebelum akhirnya tersandung kasus dugaan pemerasan.

Yang mengikuti dinamika politik nasional, nama Immanuel Ebenezer bukanlah sosok asing. Ia adalah representasi nyata dari pragmatisme politik, di mana loyalitas bisa berubah haluan seiring pergeseran peta kekuasaan.

Panglima Setia Jokowi yang Berpaling Arah

Karier politik Noel mulai meroket tajam saat ia memimpin kelompok relawan Jokowi Mania (JoMan) pada Pilpres 2019.

Sebagai ketua, ia dikenal sebagai garda terdepan pembela Jokowi, dengan gaya yang vokal, keras, dan tak segan berkonfrontasi dengan lawan politik sang petahana.

Loyalitasnya ini membawanya ke lingkaran kekuasaan. Pada Juni 2021, Noel dihadiahi jabatan empuk sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak usaha BUMN di bawah naungan PT Pupuk Indonesia.

Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer saat konferensi pers mengenai pembubaran Relawan GP Mania. [Suara.com/Bagaskara]
Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer saat konferensi pers mengenai pembubaran Relawan GP Mania. [Suara.com/Bagaskara]

Namun, posisinya di BUMN tak bertahan lama. Pada Maret 2022, ia mengaku dicopot dari jabatannya tanpa alasan yang jelas.

Baca Juga: Mahfud MD Soroti OTT Wamenaker Noel, Akankah KPK Mulai Lepas dari Belenggu Politik?

Momen ini seolah menjadi titik balik bagi arah politiknya. Relawan JoMan yang semula garang membela Jokowi, perlahan mulai menunjukkan sikap kritis.

Puncaknya terjadi menjelang Pilpres 2024. Setelah sempat membentuk Ganjar Mania untuk mendukung Ganjar Pranowo, Noel secara mengejutkan melakukan manuver 180 derajat.

Ia membubarkan Ganjar Mania dan mendeklarasikan dukungan penuh untuk Prabowo Subianto dengan membentuk gerbong baru bernama "Prabowo Mania 08".

Dari Caleg Gagal ke Kursi Wamenaker

Perubahan haluan ini membawanya masuk lebih dalam ke lingkaran Prabowo. Noel tercatat sebagai Wakil Komandan Golf (Relawan) dalam struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Ia bahkan mencoba peruntungan untuk melenggang ke Senayan sebagai calon legislatif dari Partai Gerindra di Dapil Kalimantan Utara pada Pileg 2024.

Meski berhasil meraup 29.786 suara, jumlah itu tidak cukup untuk mengantarkannya menjadi anggota DPR RI.

Meski gagal di legislatif, pintu kekuasaan eksekutif terbuka lebar baginya.

Ratusan relawan Jokowi Mania alias JoMan deklarasi dukungan ke Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang. (Foto: Dok DPP Partai Gerindra)
Ratusan relawan Jokowi Mania alias JoMan deklarasi dukungan ke Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang. (Foto: Dok DPP Partai Gerindra)

Pada Oktober 2024, sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo Subianto menunjuknya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

Jabatan ini menjadi bukti bahwa manuver politiknya berhasil membawanya kembali ke lingkar pemerintahan.

Akhir Perjalanan di Rompi Oranye

Namun, kariernya sebagai Wamenaker berumur pendek. Kurang dari setahun menjabat, perjalanannya terhenti oleh Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.

Ia diduga terlibat dalam kasus pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

KPK mengamankan sejumlah aset mewah, termasuk puluhan mobil dan sebuah motor Ducati, yang diduga terkait dengan kasus ini.

Penangkapan Immanuel Ebenezer, sang aktivis '98 yang pernah menjadi pengemudi ojek online pada 2016 ini, menjadi catatan kelam dan preseden buruk bagi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Ia menjadi pejabat setingkat menteri pertama di kabinet ini yang harus mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK.

Jejaknya yang kontroversial, dari seorang panglima relawan yang setia hingga menjadi pejabat tinggi melalui manuver politik, kini berakhir di ujung penyidikan lembaga antirasuah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI