Dudung Abdurachman Buka Suara Soal Darurat Militer: "Tahapannya Panjang!

Kamis, 04 September 2025 | 23:27 WIB
Dudung Abdurachman Buka Suara Soal Darurat Militer: "Tahapannya Panjang!
Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional, Dudung Abdurachman memberikan pernyataan mengenai isu darurat militer yang berembus dalam beberapa waktu belakangan. [Suara.com/Novian]

Suara.com - Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional, Dudung Abdurachman mengaku sejauh ini belum mendengar perihal wacana darurat militer.

Ia menegaskan butuh tahapan panjang untuk bisa diterapkan.

Pernyataan itu disampaikan Dudung menjawab ihwal wacana darurat militer yang kini ramai diperbincangkan. 

"Darurat militer saya sampai sekarang belum dengar. Ya, tentunya apabila melaksanakan darurat militer itu tahapannya panjang. Dari tertib sipil, darurat sipil, kemudian darurat militer. Dan apabila itu pun dicanangkan pasti harus sesuai dengan keputusan DPR," tutur Dudung sebelum menghadap Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/9/2025).

Dudung mengatakan pengerahan anggota TNI saat ini hanya bersifat untuk memberikan bantuan kepada kepolisian.

Ia menegaskan kembali bahwa darurat militer tidak bisa diterapkan begitu saja.

"Jadi darurat militer tidak serta-merta begitu saja. Pasti ada tahapan-tahapannya, tertib sipil, darurat sipil, kemudian darurat militer. Dan banyak militer itu kan untuk antisipasi, kalau misalnya ada TNI dikerahkan untuk memberikan bantuan kepada kepolisian," kata Dudung.

Dudung berpandangan darurat militer juga belum tepat diterapkan saat ini, termasuk bila melihat situasi pascademo ricuh yang terjadi di sejumlah wilayah.

"Ya, menurut saya belum. Ya, menurut saya masih jauh lah kalau misalnya darurat militer langsung diterapkan, dan tidak serta-merta langsung. Seperti waktu di Aceh itu kan tahapannya ada tertib sipil dulu, kemudian darurat sipil, baru darurat militer," kata Dudung.

Baca Juga: Dudung Ungkap Kondisi Keamanan Negara Pasca Demo, Perlu Darurat Militer?

"Ya, ini menurut saya kalau misalnya langsung darurat militer juga pasti ada skala yang harus diprioritaskan," sambungnya.

Dipanggil ke Istana

Presiden Prabowo Subianto turut memanggil dua penasihat khusus untuk menghadap ke Istana, Kamis siang.

Mereka yang dipanggil untuk ikut rapat ialah Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Wiranto dan Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman.

Wiranto mengaku belum tahu apa tujuan presiden memanggul dirinya ke Istana. Hal ini ia sampaikan menanggapi pertanyaan, apakah pertemuan dengan kepala negara akan membahas mengenai situasi dan kondisi terkini pascademo.

"Belum tahu ya, saya memang diminta untuk menghadap presiden. Jadi tentu terserah beliau nanti akan membicarakan apa. Saya belum tahu apa yang nanti akan beliau sampaikan kepada saya. Oleh karena itu saya nggak bisa bicara lebih dahulu ya," kata Wiranto di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/9/2025).

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?