Namanya kian menonjol saat ditunjuk sebagai anggota Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dia juga mendirikan sejumlah yayasan sosial, termasuk Yayasan Bambu Indonesia dan Yayasan Aksara.
Dengan rekam jejak tersebut, Nono dikenal publik sebagai figur yang menjunjung tinggi integritas dan keberpihakan pada kepentingan rakyat.

Ibu Nadiem Makarim: Atika Algadri Makarim
Sementara itu, ibunda Nadiem adalah Atika Algadri Makarim, putri pejuang kemerdekaan Hamid Algadri.
Atika lahir di Pasuruan pada 21 Maret 1945 dan dikenal aktif dalam dunia pendidikan serta gerakan sosial.
Dia menempuh pendidikan hingga ke Harvard University dan meraih gelar Master of Education.
Di Indonesia, Atika dikenal sebagai salah satu pendiri majalah Femina, simbol peran penting perempuan di dunia media dan bisnis.
Kiprahnya juga terlihat ketika mendirikan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA), penghargaan bagi pejabat publik berintegritas.
Baca Juga: Tepis Analogi Hotman Paris, Eks Penyidik KPK Yakin Kejagung Punya Bukti Mens Rea Nadiem
Pada masa pandemi Covid-19, Atika menggagas Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen bersama sejumlah tokoh nasional.
Sosok Atika dikenal tegas mendidik anak-anaknya, termasuk Nadiem, dengan disiplin tinggi.
Nadiem bahkan pernah mengaku jarang mendapat pujian dari ibunya meski berprestasi, kecuali saat dirinya diangkat menjadi menteri.
Pernyataan Nadiem Soal Anti Korupsi
Dalam video lawas bersama Deddy Corbuzier, Nadiem dengan lantang menyebut dirinya dibesarkan oleh orang tua yang anti korupsi.
"Ayah saya Komite Etika KPK, ibu saya pendiri Penghargaan Anti Korupsi Bung Hatta," ujar Nadiem.