Karena itu, warga zaman dulu membunyikan kentongan atau membuat suara bising untuk mengusirnya.
2. Pertanda Buruk
Ada pula anggapan bahwa gerhana bulan membawa sial atau bencana, misalnya gagal panen atau musibah besar.
Bahkan sebagian menghubungkannya dengan kesehatan ibu hamil yang sedang mengandung.
3. Bahaya bagi Janin
Di beberapa daerah, masih ada kepercayaan bahwa ibu hamil yang melihat gerhana bulan bisa berdampak pada kondisi janin, misalnya lahir cacat.
Untuk itu, sebagian orang tua menyarankan calon ibu agar tetap berada di dalam rumah saat gerhana berlangsung.
Fakta untuk Meluruskan Mitos
Ilmu pengetahuan modern telah menjawab berbagai mitos tersebut. Tidak ada bukti ilmiah bahwa gerhana bulan berbahaya bagi manusia, termasuk bagi ibu hamil dan janin.
Baca Juga: Langit Maluku Utara Akan Menyala! Saksikan Gerhana Bulan Total Malam Ini
Gerhana hanyalah fenomena alam biasa, sama halnya seperti matahari terbenam atau munculnya pelangi, hanya saja lebih langka.
Bahkan, gerhana bulan bisa dimanfaatkan untuk pendidikan dan penelitian.
Banyak astronom amatir maupun pelajar yang menggunakan momen ini untuk belajar lebih jauh tentang pergerakan benda langit.
Fenomena yang Justru Memperkaya Budaya
Meski sebagian mitos tidak sesuai fakta, kisah-kisah yang melekat di balik gerhana bulan juga menjadi bagian dari kekayaan budaya.
Tradisi membunyikan kentongan, doa bersama, hingga kisah-kisah mitologi merupakan warisan leluhur yang menunjukkan bagaimana masyarakat masa lalu memahami alam.