- Lembah Kathmandu sudah dihuni sejak prasejarah
- Nepal diperintah oleh Dinasti Licchavi yang memperkuat budaya Hindu-Buddha, lalu Dinasti Malla
- Keluarga Rana menguasai Nepal lebih dari 100 tahun hingga digulingkan pada 1951
Suara.com - Nepal, sebuah negara kecil di Asia Selatan yang terletak di antara India dan Tiongkok, dikenal dunia sebagai “Negeri Atap Dunia” karena menjadi rumah bagi gunung tertinggi di bumi, Everest.
Namun, di balik keindahan alam Himalaya, Nepal menyimpan sejarah panjang yang penuh dinamika, dari kerajaan-kerajaan kuno, kolonialisme regional, hingga transformasi menjadi sebuah republik.
Jejak Awal Peradaban
Sejarah Nepal dapat ditelusuri sejak ribuan tahun lalu. Kawasan Lembah Kathmandu dipercaya sudah dihuni sejak masa prasejarah.
Menurut legenda dan catatan kuno, Nepal dahulu berupa danau besar bernama Danau Nagdaha yang kemudian “dikeringkan” oleh tokoh suci Manjushri.
Setelah itu, peradaban mulai tumbuh dengan berkembangnya kerajaan-kerajaan kecil.
Sekitar abad ke-3 SM, wilayah Nepal mulai dipengaruhi oleh budaya India, khususnya Hindu dan Buddha.
Bahkan, Siddhartha Gautama atau Sang Buddha lahir di Lumbini, wilayah yang kini masuk Nepal, pada abad ke-6 SM.
Hal ini menjadikan Nepal sebagai salah satu pusat spiritual dunia.
Baca Juga: Rekam Jejak Bishnu Prasad Paudel, Menteri Keuangan Nepal yang Ditelanjangi dan Diarak saat Demo
Dinasti-Dinasti Berkuasa
Dalam perjalanan sejarahnya, Nepal dikuasai oleh berbagai dinasti.
Salah satu yang paling berpengaruh adalah Dinasti Licchavi (abad ke-4 hingga ke-9), yang berhasil membangun struktur pemerintahan dan kebudayaan Hindu-Buddha yang kuat.
Peninggalan arsitektur berupa stupa dan kuil masih bisa ditemui di Lembah Kathmandu hingga saat ini.
Setelah Licchavi, Nepal berada di bawah Dinasti Malla (abad ke-12 hingga ke-18).
Pada masa ini, kerajaan-kerajaan kecil bermunculan di Kathmandu, Bhaktapur, dan Patan. Persaingan antar kerajaan inilah yang kemudian melemahkan persatuan Nepal.