Detik-detik Mencekam Evakuasi 6 Kopassus di Elelim, Diserang Massa Saat Rusuh Berdarah di Papua

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 18 September 2025 | 13:17 WIB
Detik-detik Mencekam Evakuasi 6 Kopassus di Elelim, Diserang Massa Saat Rusuh Berdarah di Papua
Foto sebagai ilustrasi Papua. (ANTARA/HO-Humas Polda Papua)
Baca 10 detik
  • Enam personel Kopassus berhasil dievakuasi secara dramatis oleh tim gabungan TNI-Polri di tengah kerusuhan massa di Elelim
  • Kerusuhan dipicu oleh kesalahpahaman antar pelajar yang meluas menjadi konflik besar
  • Konflik ini memakan korban jiwa dari masyarakat sipil, termasuk seorang ayah dan anak yang tewas terbakar di dalam mobil

Suara.com - Suasana mencekam menyelimuti Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, menyusul operasi penyelamatan dramatis terhadap enam personel TNI Angkatan Darat dari Satgas Maleo Kopassus.

Tim gabungan TNI dan Polri berhasil mengevakuasi pasukan elite tersebut setelah mereka terkepung di belakang Pos Satgas Maleo di Kampung Pirip di tengah kerusuhan massa yang meluas.

Operasi penyelamatan yang menegangkan ini dikonfirmasi oleh Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani.

Dalam keterangan tertulisnya pada hari Kamis (18/9/2025), ia menyatakan bahwa keenam prajurit tersebut berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat namun beberapa di antaranya mengalami luka serius.

"Enam personel TNI itu berhasil diselamatkan pada Selasa (16/9) pukul 18.16 WIT dan langsung dibawa ke Mapolres Yalimo untuk mendapat pertolongan medis," kata Faizal sebagaimana dilansir dari kantor berita Antara.

Dari keenam personel tersebut, tiga di antaranya harus menjalani perawatan intensif akibat luka parah yang diderita. "Tiga personel mengalami luka parah, yakni Sertu Nando Manurung, Sertu Kantum, dan Letda Inf Supardi. Mereka kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Er Dabi di Yalimo," lanjutnya.

Diserang Massa Saat Proses Evakuasi

Proses evakuasi yang dipimpin oleh Ipda Abdul Azis dari Satuan Brimob Polda Papua tidak berjalan mulus. Tim gabungan yang bergerak menggunakan tiga unit truk dan tiga kendaraan roda empat harus menghadapi serangan brutal dari massa yang telah tersulut amarah.

"Saat proses evakuasi berlangsung, tim gabungan sempat mendapat serangan massa dari berbagai arah. Terapi, aparat keamanan berhasil memukul mundur kelompok penyerang sehingga jalannya operasi dapat diselesaikan," jelas Faizal.

Baca Juga: Usai Kunjungan Gibran, Kemendagri Janji Perbaiki Program Kesehatan dan Pendidikan di Papua!

Kerusuhan ini sendiri, menurut Faizal, dipicu oleh insiden yang terkesan sepele namun berakibat fatal. Kerusuhan yang memicu penyerangan itu bermula dari kesalahpahaman antarpelajar SMA Negeri 1 Elelim.

Namun, bentrokan pelajar ini dengan cepat meluas menjadi konflik komunal yang membakar Distrik Elelim. Akibatnya, sekitar 500 warga terpaksa mengungsi ke tempat aman di Mapolres Yalimo. Dampak kerusuhan sangat masif.

"Sementara puluhan bangunan terbakar, termasuk ruko, kos-kosan, rumah dinas, kantor dinas, serta fasilitas TNI dan Polri," kata Faizal lagi.

Korban Jiwa Berjatuhan, Termasuk Anak-Anak

Tragedi ini memakan korban jiwa dan luka dari berbagai pihak, baik aparat keamanan maupun masyarakat sipil. Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi Adarma Sinaga, merinci daftar korban yang terus bertambah.

Sejumlah aparat keamanan menjadi sasaran amuk massa.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI