Perang Klaim Ketum PPP: Mardiono Vs Agus Suparmanto, Siapa yang Sah?

Senin, 29 September 2025 | 10:52 WIB
Perang Klaim Ketum PPP: Mardiono Vs Agus Suparmanto, Siapa yang Sah?
Muhamad Mardiono (kiri) dan Agus Suparmanto (kanan) saling mengklaim terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP. (Kolase Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Baca 10 detik
  • Agus disebut terpilih secara sah dan aklamasi oleh mayoritas peserta yang tetap berada di arena muktamar.
  • Di tengah berjalannya sidang tersebut kemudian muncul interupsi yang meminta pimpinan sidang ditentukan oleh muktamirin.
  • Pimpinan sidang meminta kehadiran Plt. Ketum dengan melakukan komunikasi telepon oleh Waketum Musyafa sebanyak tiga kali, namun tidak mendapat respon.

Suara.com - Arena Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi panas, usai Muhamad Mardiono mengklaim telah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP.

Kini, Agus Suparmanto pun disebut juga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP.

Kubu Agus Suparmanto, melalui Ketua Pimpinan Sidang Paripurna VIII Qoyum Abdul Jabbar menyatakan Agus terpilih secara sah dan aklamasi oleh mayoritas peserta yang tetap berada di arena muktamar.

Qoyum menjelaskan kronologi yang terjadi. Awalnya menurut Qoyum, Sidang Paripurna I memang dibuka oleh salah satu panitia SC, Amir Uskara.

Di tengah berjalannya sidang tersebut kemudian muncul interupsi yang meminta pimpinan sidang ditentukan oleh muktamirin.

Namun Amir disebut menghiraukan dan tak memberikan kesempatan peserta Muktamar menyampaikan pendapatnya.

"Muktamirin mengungkapkan keberatan atas kepemimpinan sidang yang statusnya adalah ketua tim pemenangan salah satu calon ketua umum dan meminta sidang dipimpin oleh ketua SC dan sekretaris SC muktamar," kata Qoyum dalam keterangannya, Senin (29/9/2025).

Menurutnya, dalam sidang itu Amir justru mengungkapkan kalimat menantang muktamirin yang mencederai tata aturan sidang dan keabsahan sidang dengan menghilangkan hak bicara peserta Muktamar.

Pernyataan tersebut, kata Qoyum mengundang perselisihan antar peserta sidang yang memicu kericuhan.

Baca Juga: PPP Pecah? Kubu Mardiono dan Agus Suparmanto Saling Klaim Menang Aklamasi di Tengah Hujan Kursi

"Dengan kericuhan tersebut Pak Amir tidak bisa melanjutkan sidang dan seluruh pimpinan Sidang meninggalkan ruang sidang," katanya.

Dengan kekosongan pimpinan sidang, kata Qoyum, muktamirin menuntut sidang dilanjutkan oleh panitia SC Muktamar yang masih hadir dan pengurus PH DPP PPP, untuk melanjutkan sidang secara adil dan konstitusional, dengan mempertimbangkan pendapat para muktamirin.

"Pada saat yang sama ditengah dinamika yang ada, muktamirin mendaulat beberapa Panitia SC antara lain: Qoyum Abdul Jabbar, Komaruddin Taher, Rusman Yakub, Qonita Lutfiyah, Chairunnisa, Ainul Yakin, Dahliah Umar dan KH. Musyafa’ Noer, didaulat muktamirin untuk memimpin sidang melanjutkan Sidang-sidang Muktamar," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan SC Muktamar X PPP, Rusman Yakub. Menurutnya, sidang dilanjutkan membahas Sidang Paripurna I terkait pembahasan jadwal acara, dan tatib muktamar dengan Ketua Sidang Qoyum Abdul Jabbar dan Sekretaris Komarudin Taher.

Ia menyampaikan, Sidang Paripurna ke II terkait LPJ DPP PPP 2020-2025 dengan Ketua Sidang Komarudin Taher dan Sekretaris Choirunisa.

Pada saat itu, kata dia, pimpinan sidang meminta kehadiran Plt. Ketua Umum dengan melakukan komunikasi telepon oleh Waketum Musyafa sebanyak tiga kali, namun tidak mendapat respon.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI