Siapa Abu Bakar Baasyir? Mantan Ulama Radikal Baru Saja Temui Jokowi di Kediaman Solo

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 29 September 2025 | 17:09 WIB
Siapa Abu Bakar Baasyir? Mantan Ulama Radikal Baru Saja Temui Jokowi di Kediaman Solo
Pendiri Ponpes Al-Mukmin, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir menghadiri upacara peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI pada Rabu (17/8) di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. [ANTARA/Wuryanti Puspitasari].
Baca 10 detik
  • Abu Bakar Ba’asyir adalah ulama pendiri Pesantren Al-Mukmin Ngruki
  • Setelah bebas dari penjara, Ba’asyir mulai melunak dan mengaku mendukung pemerintahan Indonesia
  • Pertemuan dengan Jokowi di Solo menjadi simbol silaturahmi sekaligus menyampaikan nasihat agar mengamalkan hukum Islam dengan baik.

Suara.com - Nama Abu Bakar Ba’asyir kembali menjadi sorotan publik setelah ia baru saja menemui Presiden RI ke-7 Joko Widodo atau Jokowi di kediamannya di Solo pada Senin (29/9/2025).

Pertemuan singkat tersebut berlangsung sekitar 20 menit dan disebut sebagai kunjungan silaturahmi serta pemberian nasihat.

Lalu, siapa sebenarnya Abu Bakar Ba’asyir? Berikut profil, sejarah keterkaitannya dengan jaringan radikal, hingga pengakuannya untuk bergabung dengan pemerintah Indonesia.

Profil Abu Bakar Ba’asyir

Abu Bakar Ba’asyir lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 17 Agustus 1938. Ia dikenal sebagai seorang ulama dengan gaya dakwah keras dan pemikiran Islam konservatif.

Pada tahun 1970-an, Ba’asyir mendirikan Pesantren Al-Mukmin Ngruki di Sukoharjo, Jawa Tengah bersama Abdullah Sungkar. Pesantren ini kemudian sering disebut-sebut sebagai tempat yang melahirkan generasi tokoh Islam garis keras di Indonesia.

Presiden ke-7 Jokowo kaget dengan kedatangan pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Sukoharjo Ustad Abu Bakar Ba'asyir ke kediamannya di Jalan Kutai Utara 1 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Senin (29/9/2025). [Suara.com/Ari Welianto]
Presiden ke-7 Jokowo kaget dengan kedatangan pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Sukoharjo Ustad Abu Bakar Ba'asyir ke kediamannya di Jalan Kutai Utara 1 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Senin (29/9/2025). [Suara.com/Ari Welianto]

Hubungan dengan Jaringan Radikal

Abu Bakar Ba’asyir pernah dikaitkan dengan Jemaah Islamiyah (JI), sebuah organisasi yang dianggap sebagai jaringan teroris di Asia Tenggara.

Meski kerap membantah keterlibatan langsung, namanya selalu disebut dalam sejumlah kasus besar, termasuk Bom Bali 2002.

Baca Juga: Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Pertemuan Rahasia di Solo Terungkap

Ia beberapa kali ditangkap aparat dan dijatuhi hukuman terkait tindak pidana terorisme. Pada 2011, Ba’asyir divonis 15 tahun penjara karena terbukti mendanai pelatihan militer kelompok teroris di Aceh.

Namun, ia dibebaskan pada Januari 2021 setelah menjalani sekitar 10 tahun masa tahanan dengan alasan kesehatan dan usia lanjut.

Bergabung dengan Pemerintah Indonesia

Menariknya, dalam beberapa pernyataan setelah bebas, Abu Bakar Ba’asyir mengaku mulai melunak dan bersedia mendukung pemerintahan Indonesia.

Ia menyebut bahwa Islam mengajarkan ketaatan pada pemimpin yang sah selama tidak memerintahkan kemungkaran.

Pernyataan itu menjadi titik balik yang mengejutkan, mengingat Ba’asyir sebelumnya dikenal menolak sistem demokrasi dan menuntut penerapan syariat Islam secara total.

Pertemuan dengan Jokowi di Solo

Pertemuan tertutup antara Abu Bakar Ba’asyir dan Jokowi berlangsung di kediaman Presiden ke-7 RI tersebut di Kampung Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Ba’asyir yang datang dengan mobil sedan hitam sekitar pukul 12.35 WIB, langsung menuju ke rumah Jokowi. Sesaat sebelum masuk, ia sempat menyapa awak media dengan salam.

"Assalamu'alaikum," sapa Abu Bakar dikutip dari Suara Surakata.
"Wa'alaikumsalam ustad," jawab para jurnalis.

Jokowi yang mengenakan batik dan peci hitam menyambut langsung di pintu. Ia menyalami dan bahkan membungkuk sambil mencium tangan Ba’asyir. Jokowi kemudian mempersilakan tamunya masuk.

"Wa'alaikumsalam warahmatullah hai wabarakatuh. Ngaturaken sugeng ustad, monggo, monggo," kata Jokowi.

Dalam keterangan usai pertemuan, Abu Bakar Ba’asyir mengaku datang untuk memberikan nasihat.

"Saya hanya menasehati (Jokowi) orang Islam, itu wajib menasehati rakyat, pemimpin dan orang kafir harus dinasehati," ujarnya.

Ia menilai Jokowi sebagai sosok yang kuat sehingga bisa menjadi pembela Islam yang lebih tegas.

"Nasehatnya ya supaya kembali mengamalkan hukum islam dengan baik. Sebab saya ini sedang berjuang minta supaya negara ini diatur dengan hukum Islam," tambahnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI