Ia menilai program ini penting untuk menghargai keberadaan warga lanjut usia.
“Tadi saya bertemu ibu usia 87 tahun yang ikut sekolah. Itu luar biasa. Artinya sekolah lansia ini benar-benar jadi kebutuhan warga Jakarta,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, menambahkan, sekolah lansia adalah wujud kepedulian terhadap kelompok rentan.
“Dengan sekolah ini, lansia bisa sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat,” katanya.
Menurut data Dukcapil semester I 2025, jumlah lansia di Jakarta mencapai 1.167.038 jiwa atau 10,6 persen dari populasi. Dengan angka sebesar itu, kehadiran sekolah lansia diharapkan mampu memperkuat dukungan sosial dan kesehatan.
Bagi Oma Ilah, program ini adalah pengalaman berharga yang seharusnya juga dirasakan oleh para lansia lain di Jakarta.
“Saya harap sekolah lansia terus berlanjut. Karena di sini kami merasa bahagia sekaligus bermanfaat,” ujarnya.
Hal senada turut disampaikan Opa Sutarto. “Banyak hal yang berkesan, mulai dari ilmu, kawan, hingga interaksi. Program ini sangat bermanfaat,” tuturnya.
Baca Juga: Gebrakan DPRD DKI: Promosi Rokok Bisa Kena Denda Rp 100 Juta, Izin Usaha Terancam Dicabut!