- Muhammad Ainul Yakin Simatupang, yang juga Ketua GP Ansor DKI Jakarta dan Komisaris TransJakarta, menjadi sorotan publik setelah mengancam akan "menggorok" karyawan Trans7.
- TransJakarta memastikan pernyataan tersebut adalah pandangan pribadi.
- Internal BUMD akan melakukan klarifikasi terkait etika dan Good Corporate Governance (GCG).
TransJakarta menegaskan komitmennya untuk menjaga netralitas, profesionalitas, serta menjunjung tinggi nilai etika dan kebhinnekaan sebagai BUMD Pemprov DKI Jakarta.
3. Dewan Komisaris TransJakarta Lakukan Klarifikasi Internal
Terkait pernyataan yang menimbulkan kontroversi ini, Untung Budiharto menyampaikan bahwa Dewan Komisaris bersama Direksi akan segera melakukan klarifikasi internal. Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh jajaran manajemen mematuhi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) dan menjaga marwah kelembagaan.
Meskipun demikian, Untung tidak memberikan keterangan apa pun terkait kemungkinan pencopotan jabatan Ainul Yakin sebagai Komisaris TransJakarta akibat ucapan kontroversial tersebut.
4. Latar Belakang Pendidikan dan Politik Ainul Yakin
Muhammad Ainul Yakin adalah tokoh yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi di bidang keagamaan. Ia meraih gelar doktor Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari Institut PTIQ Jakarta pada tahun 2024.
Selain aktif di GP Ansor, ia juga tercatat sedang menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia untuk periode 2024–2029.
Pada tahun 2024, Yakin sempat menjadi Calon Legislatif (Caleg) DPR RI yang diusung oleh Partai Golkar untuk Daerah Pemilihan (Dapil) DKI 2.
5. Jabatan Komisaris TransJakarta Baru Diangkat Agustus 2025
Baca Juga: Demo di Patung Kuda, Koridor 2 dan 5 Rute Transjakarta Lainnya Dialihkan
Ainul Yakin Simatupang diangkat sebagai salah satu Komisaris PT TransJakarta oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung, pada awal Agustus 2025.
Ia bergabung dengan komisaris lain, yaitu Johan Budi Sapto Prabowo dan Zudan Arif Fakrulloh, menggantikan pejabat sebelumnya.
Pengangkatan ini disambut baik oleh organisasi Ansor Jakarta, yang menyampaikan dukungan melalui media sosial.
6. Dituntut Mundur dari PBNU
Akibat orasi yang kontroversial ini, tokoh NU, Ahmad Sahal mendesak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk memecat Muhammad Ainul Yakin sebagai kader GP Ansor dan NU.
Selain itu, Ainul Yakin didesak oleh berbagai pihak untuk meminta maaf atas pernyataannya yang dinilai tidak pantas.