Komika Obi Mesakh Protes Pelayanan Publik di Bekasi: Masa Ngurus KTP Hilang Kuota Sehari 10 Sih

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 23 Oktober 2025 | 18:02 WIB
Komika Obi Mesakh Protes Pelayanan Publik di Bekasi: Masa Ngurus KTP Hilang Kuota Sehari 10 Sih
Komika Obi Mesakh Nubatonis mengeluhkan sistem pelayanan publik di Kota Bekasi, Jawa Barat. (tangkap layar/ Ist)
Baca 10 detik
  • Obi meluapkan kekesalannya setelah mengalami kesulitan saat mengurus KTP yang hilang.
  • Obi memprotes kebijakan yang membatasi layanan penanganan KTP hanya untuk 10 orang per hari.
  • Ia meminta agar Wali Kota Bekasi untuk memperbaiki sistem pelayanan publiknya. 

Suara.com - Komika Obi Mesakh Nubatonis mengeluhkan sistem pelayanan publik di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Obi meluapkan kekesalannya setelah mengalami kesulitan saat mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang hilang.

Keluhan ini disampaikan dalam video yang dibagikan akun Instagramnya @obimesak.nubatonis.

Ia juga menyoroti adanya penerapan kuota harian yang ia nilai tidak masuk akal.

Lebih lanjut, Obi memprotes kebijakan yang membatasi layanan penanganan KTP hanya untuk 10 orang per hari.

“Masa ngurus KTP hilang pakai kuota sehari 10 sih. Kalau bisa, jangan dibikin kuota-kuota sehari 10,” ujarnya dikutip, Kamis (23/10/2025).

Lebih lanjut, pria yang mengenakan kaos hitam dalam video unggahan itu menceritakan apa yang ia alami secara rinci.

Ia mengaku datang ke kantor kecamatan Bekasi Timur sebelum jam 12 siang, namun karena jam istirahat dia memutuskan untuk menunggu di sebuah minimarket yang ada di seberang kantor.

Setelahnya, sekitar pukul 13.50, ia kembali ke kantor kecamatan, mengambil nomor antrian, dan akhirnya dipanggil oleh petugas.

Baca Juga: Pelajar Tagih Janji Perbaikan Sekolah ke Walkot Bekasi saat Banjir, Panen Dukungan Publik

Namun, alih-alih dilayani, sang petugas justru mengatakan bahwa kuota layanan pada hari itu telah habis.

“Ternyata kuota urus KTP di Bekasi itu sehari batas cuma 10. Lewat dari itu tunggu besok, lusa, dan seterusnya,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Padahal berdasarkan pengamatannya saat itu, pada sekitar pukul 1 siang, hanya ada dua orang yang sedang dilayani pegawai. Dengan kuota yang tidak banyak, ia merasa para pegawai menjadi tidak produktif.

“Maksudnya masih jam kerja, kenapa harus dipakai kuota? Sedangkan di jam 1 itu yang urus ke situ cuma 2 orang, berarti pegawainya nganggur,” ucapnya.

Adapun kritik dan keluhan ini, secara terbuka ia ditujukan kepada Wali Kota Bekasi.

“Mohon atensinya untuk Wali Kota Bekasi. Wali Kota Bekasi tolong sistem pelayanan publiknya diperbaiki dulu, Pak,” tegasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI