Baca 10 detik
- BMKG menegaskan temuan mikroplastik di air hujan Jakarta tidak selalu berasal dari sumber lokal, melainkan bisa terbawa angin dari daerah lain melalui proses transportasi polutan.
- Fenomena ini dipengaruhi arah angin, pembakaran sampah, dan emisi bahan bakar yang menghasilkan partikel halus di atmosfer.
- BRIN mencatat mikroplastik kini telah ditemukan di udara 18 kota di Indonesia, menjadi pengingat penting akan dampak penggunaan plastik yang berlebihan.
"Di Jakarta, tingkat kehadirannya masih dalam kisaran yang sama, yakni antara 3 hingga 40 partikel per meter persegi per hari," ujarnya.
Reza menilai fenomena ini menjadi sinyal penting bagi masyarakat untuk mulai memperhatikan dampak penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
"Udara yang kita hirup setiap hari kini tidak hanya mengandung debu atau polutan biasa, tetapi juga partikel mikroplastik yang bersumber dari aktivitas manusia," imbuhnya.