Namun, dalam pelarian mereka, para pelaku sempat menjatuhkan satu mahkota bertatahkan berlian dan zamrud, yang kemudian ditemukan oleh pihak berwenang.
Selain nilainya yang fantastis, benda-benda yang dicuri memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi.
Salah satu barang yang hilang adalah kalung zamrud dan berlian yang diberikan Napoleon I kepada istrinya, Marie Louise, serta diadem berlian dan mutiara milik Permaisuri Eugénie, istri Napoleon III.
“Nilai finansialnya memang besar, tetapi nilai sejarahnya jauh lebih berharga,” ujar Beccuau.
Pasca kejadian ini, keamanan Museum Louvre menjadi sorotan. Direktur Louvre Laurence des Cars mengakui adanya “titik buta” pada sistem keamanan kamera luar ruangan, terutama di area akses menuju galeri Apollo.
Meski begitu, ia membela sistem keamanan museum yang menelan biaya €80 juta, dan menegaskan bahwa perbaikan serta peningkatan pengawasan sedang dilakukan.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati meminta laporan lengkap tentang hasil investigasi keamanan Louvre untuk menentukan langkah konkret memperkuat sistem pengamanan museum nasional tersebut.
Menteri Dalam Negeri Nuñez meyakini bahwa pencurian ini melibatkan jaringan kriminal terorganisir internasional dan memperingatkan bahwa permata berisiko dibongkar atau dijual ke luar negeri.
“Sayangnya, hasil curian semacam ini sering disembunyikan di luar negeri, tapi saya tetap optimistis,” katanya.
Baca Juga: Berapa Harga TIket Masuk Museum Louvre Paris? Sempat Tutup Sementara karena Koleksi Dirampok
Ia juga menegaskan bahwa pihak kepolisian masih memburu dua pelaku lain yang diduga ikut dalam perampokan.
“Thieves are always eventually caught,” ujarnya. “Pencuri, cepat atau lambat, pasti tertangkap.”
Kontributor : Gradciano Madomi Jawa