suara hijau

Peneliti: Pemanasan Arktik dan Antartika Bisa Picu Gelombang Penyakit di Dunia

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 13 November 2025 | 15:37 WIB
Peneliti: Pemanasan Arktik dan Antartika Bisa Picu Gelombang Penyakit di Dunia
Ilustrasi global warming di Arktik, Kutub Utara. [Shutterstock]
Baca 10 detik
    • Pemanasan di wilayah kutub mempercepat pencairan es yang memicu efek berantai terhadap kesehatan manusia di seluruh dunia.
    • Studi internasional menemukan bahwa model iklim saat ini belum mampu menangkap dampak kesehatan kompleks dari perubahan di Arktik dan Antartika.
    • Para peneliti menegaskan bahwa krisis iklim di kutub telah menjadi darurat kesehatan global yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor.

Di wilayah Arktik sendiri, masyarakat lokal menghadapi dampak paling nyata. Es laut yang mencair bukan hanya mengancam lingkungan hidup mereka, tetapi juga merusak infrastruktur penting seperti jalan, pipa, dan rumah. 

Lebih dari itu, pencairan lapisan tanah beku berisiko melepaskan zat beracun dan patogen kuno yang selama ribuan tahun terperangkap dalam es termasuk virus yang pernah menyebabkan pandemi flu pada 1918.

Kerentanan masyarakat kutub diperparah oleh terganggunya ekosistem laut yang menjadi sumber pangan utama mereka. Hilangnya spesies laut tertentu dapat memicu kekurangan gizi akut, peningkatan keguguran, hingga penyakit metabolik dan jantung di komunitas yang sistem kesehatannya masih terbatas.

Profesor Whiteman menekankan pentingnya memahami bahwa krisis ini bersifat lintas batas dan lintas disiplin. 

“Kita tidak bisa memisahkan perubahan iklim dari isu kesehatan,” ujarnya. “Setiap derajat kenaikan suhu di kutub berarti peningkatan risiko penyakit, kelaparan, dan ketidakstabilan sosial di tempat lain. Dunia membutuhkan kerja sama antara ilmuwan, tenaga kesehatan, dan pembuat kebijakan untuk mengantisipasi bahaya yang sudah di depan mata.”

Penulis: Muhammad Ryan Sabiti

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI