- Bayi perempuan ditemukan dalam kondisi hidup di dalam sebuah goodie bag oleh warga yang sedang kerja bakti di Cipayung, Jakarta Timur
- Bayi tersebut ditemukan dengan tali pusar yang masih menempel dan kini telah mendapatkan perawatan medis intensif di Puskesmas Kecamatan Cipayung
- Polisi telah memulai penyelidikan, namun prosesnya terkendala karena tidak adanya saksi mata dan kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian
Suara.com - Suasana kerja bakti Minggu pagi di Jalan Kramat Oyar, Cipayung, Jakarta Timur, berubah menjadi gempar. Warga dan petugas PPSU menemukan seorang bayi perempuan yang masih hidup, terbungkus selimut di dalam sebuah tas bingkisan (goodie bag), dan dibuang begitu saja di area sampah dekat jurang Kali Sunter.
Penemuan yang mengiris hati ini terjadi saat warga tengah membersihkan lingkungan sekitar pukul 08.00 WIB. Ketua RT 06 Kelurahan Setu, Salam, yang berada di lokasi, memberikan kesaksian langsung mengenai detik-detik penyelamatan bayi malang tersebut.
"Saya kurang paham (baru lahir atau sudah beberapa hari), tapi masih hidup bayinya ketika kami temukan di dalam goodie bag (tas bingkisan)," kata Salam saat dikonfirmasi di Jakarta, dilansir Antara, Minggu (16/11/2025).
Awalnya, warga tidak menaruh curiga pada tas bingkisan yang tergeletak di antara tumpukan sampah.
Namun, sayup-sayup suara tangisan bayi memecah kebisingan aktivitas kerja bakti. Warga yang penasaran lantas mendekati sumber suara dan membuka tas tersebut.
Betapa terkejutnya mereka saat menemukan seorang bayi mungil dengan tali pusar yang masih menempel di perutnya.
Lokasi penemuan yang berada di bibir jurang Kali Sunter membuat proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati, karena bayi tersebut rawan terjatuh.
"Ketika dibuka ternyata benar, itu adalah bayi perempuan di dalamnya," ujar Salam.
Tanpa membuang waktu, warga segera membawa bayi tersebut ke Puskesmas Kecamatan Cipayung untuk mendapatkan pertolongan medis.
Baca Juga: 5 Parfum Wangi Bayi untuk 'Bayi Dewasa': Segar, Lembut, dan Tahan Lama
Tim medis langsung bergerak cepat memeriksa kondisi kesehatan bayi dan memastikan tidak ada luka serius yang membahayakan jiwanya.
Pihak kepolisian dari Polsek Cipayung yang menerima laporan langsung turun tangan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun, upaya untuk melacak pelaku pembuangan bayi ini menghadapi kendala besar.
Menurut Salam, lokasi pembuangan sangat minim penerangan dan jauh dari pemukiman warga. Lebih parahnya lagi, tidak ada satu pun kamera pengawas (CCTV) yang mengarah ke titik tersebut, sehingga menyulitkan identifikasi pelaku.
"Kebetulan kan lokasinya jauh dari rumah warga, tidak ada CCTV. Belum diketahui orang tuanya karena kan baru saja ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB," katanya.
Dugaan sementara yang muncul di kalangan warga dan aparat adalah bayi tersebut merupakan hasil dari hubungan gelap.
Pelaku yang diduga panik dan malu memilih jalan pintas dengan membuang darah dagingnya sendiri di lokasi yang sepi.