suara kasih paham

Api di Kramat Jati: Saat Ratusan Kios Jadi Abu dan Harapan Pedagang Diuji?

Selasa, 16 Desember 2025 | 15:15 WIB
Api di Kramat Jati: Saat Ratusan Kios Jadi Abu dan Harapan Pedagang Diuji?
Ilustrasi kebakaran hebat di Pasar Induk Kramat Jati. [Suara.com/Aldie]
Baca 10 detik
  • Kebakaran hanguskan 350 kios di Pasar Induk Kramat Jati, kerugian capai Rp10 miliar.
  • Sebanyak 121 pedagang terdampak, berjuang untuk bangkit dari puing-puing sisa kebakaran.
  • Pemprov DKI janji relokasi cepat dan perbaikan standar keselamatan pasar.

Suara.com - Awal pekan di Jakarta diwarnai kisah pilu. Asap hitam membubung tinggi dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin, 15 Desember 2025 pagi. Api dengan cepat melahap Los C2 Sub Grosir Buah, meninggalkan puing-puing hangus dan duka mendalam bagi ratusan pedagang yang menggantungkan hidupnya di sana. Pemicunya diduga sepele: korsleting listrik di salah satu kios.

DALAM sekejap, api meluluhlantakkan sekitar 80 hingga 90 persen kawasan Los C2, menghanguskan 350 kios. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang meninjau lokasi keesokan harinya, menyebut total kerugian mencapai angka fantastis.

"Dari hasil perhitungan, diperkirakan kerugiannya Rp10 miliar," beber Pramono, Selasa (16/12/2025).

Menurut kesaksian para pedagang, amukan api menjadi begitu dahsyat karena titik awal kebakaran berasal dari sebuah kios yang menjual produk mudah terbakar.

"Pusat kejadiannya kan di toko plastik," kata Supri, salah satu pedagang buah.

Material plastik membuat api berkobar hebat dan menyebar dengan cepat, diperparah oleh hembusan angin yang lebih kencang dari biasanya.

Infografis kebakaran Pasar Induk Kramat Jati. [Suara.com/Aldie]
Infografis kebakaran Pasar Induk Kramat Jati. [Suara.com/Aldie]

Nasib 121 Pedagang yang Teruji

Di balik angka kerugian, ada 121 pedagang yang kini harus menata kembali hidupnya dari nol. Salah satunya adalah Supri. Dua kios beserta stok pepaya yang baru saja ia datangkan ludes tak bersisa.

"Kemarin habis bongkar empat mobil. Satu mobil aja bisa nyampe 8 ton," ungkapnya.

Baca Juga: 9 Fakta Terkini Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati: Dugaan Sumber Api Hingga Kerugian Rp10 Miliar

Namun, di tengah lautan abu, semangat Supri tak padam. Meski kiosnya rata dengan tanah, ia memilih untuk segera mendatangkan stok baru dan berjualan di atas sisa-sisa puing.

"Ya dilayani (kalau ada pembeli datang), pasti," tuturnya.

Benarkah Damkar Terlambat?

Di tengah duka, sempat beredar kabar miring mengenai penanganan kebakaran. Seorang saksi mata menyebut petugas pemadam kebakaran baru tiba 30 menit setelah dihubungi. Namun, narasi ini dibantah oleh beberapa pedagang di lokasi.

Mereka justru kompak menunjuk angin kencang sebagai biang keladi utama cepatnya api menyebar.

"Cuma 15 menit, semua udah kebakar," kata Rahmat, seorang pedagang, menggambarkan betapa ganasnya si jago merah saat itu.

Kebakaran ini sontak memicu kekhawatiran publik. Sebagai salah satu pusat distribusi pangan vital, terganggunya aktivitas di Pasar Induk Kramat Jati dikhawatirkan akan mempengaruhi pasokan buah di Jakarta, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Namun, Gubernur Pramono Anung menyatakan bahwa kebakaran hebat tersebut tak mengganggu persediaan pangan di ibu kota.

"Stok kita kan sebenarnya agak berlebih, sehingga apa yang terjadi di lapangan tidak mengganggu sama sekali," ujarnya di Balai Kota.

Pedagang melihat puing-puing sisa kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (15/12/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pedagang melihat puing-puing sisa kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (15/12/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Apa Langkah Pemerintah?

Meskipun stok dipastikan aman, Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat. Relokasi untuk 121 pedagang terdampak dijanjikan akan selesai hanya dalam waktu lima hari.

"Sehingga para pedagang tetap bisa berdagang, dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru," kata Pramono.

Sementara itu, biaya pembangunan kios baru pun sepenuhnya ditanggung oleh Pasar Jaya. Tak hanya itu, bantuan tunai senilai Rp5 juta per pedagang juga digelontorkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bagi yang membutuhkan modal usaha, layanan kredit dari Bank Jakarta telah disiapkan.

"Saya yakin, ini pasti akan dipenuhi. Ini pedagang sungguhan," tutur Pramono.

Tragedi ini juga menjadi momentum untuk berbenah. Pramono berjanji akan meningkatkan standar keselamatan dalam pembangunan ulang Los C2, terutama terkait instalasi listrik untuk mencegah korsleting.

"Saya minta dalam renovasi yang akan dilakukan, untuk yang bersifat korsleting ini juga bisa dicegah lebih baik," katanya.

Selain itu, jumlah hidran di area pasar juga akan ditambah untuk meningkatkan kesiapan menghadapi potensi kebakaran di masa depan.

"Saya dibisikin oleh Pak Dirut, akan ditambah, karena memang perlu penambahan di tempat ini," ucap Pramono.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI