suara kasih paham

Ironi Jembatan Kewek: Saat Jalan Ditutup, Warga Jogja Justru Temukan 'Surga' Bermain

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:15 WIB
Ironi Jembatan Kewek: Saat Jalan Ditutup, Warga Jogja Justru Temukan 'Surga' Bermain
Sejumlah anak bermain bola memanfaatkan penutupan jembatan Kewek di Kota Yogyakarta. (Suara.com/Ema)
Baca 10 detik
  • Penutupan Jembatan Kewek Yogyakarta sejak 10 Desember 2025 karena struktur kritis.
  • Fenomena ini menyoroti krisis ruang terbuka publik Kota Yogyakarta yang padat, dengan RTH publik baru mencapai delapan persen.
  • Pakar menekankan kebutuhan mendesak ruang ekspresi sosial bagi pemuda, menyarankan kolaborasi aglomerasi dan optimalisasi bantaran sungai.

Suara.com - Penutupan Jembatan Kewek di Kota Yogyakarta ternyata bukan sekadar cerita teknis tentang infrastruktur tua yang rapuh.

Di balik barikade beton dan rekayasa lalu lintas, tersingkap sebuah ironi yang selama ini luput dari pandangan: betapa dahaganya warga kota akan ruang lapang.

Ketika akses menuju Malioboro itu mendadak sunyi dari deru mesin, fungsi ruang berubah drastis.

Aspal panas itu seketika menjelma menjadi ruang sosial. Anak-anak bermain bola, remaja bersepeda, hingga warga yang duduk santai menikmati sore.

Fenomena spontan ini menampar kesadaran kita tentang realitas kota padat seperti Yogyakarta: apakah warga benar-benar memiliki ruang publik, atau mereka baru bisa bernapas lega justru ketika jalan raya terpaksa ditutup?

Vonnis 'Kritis' Sang Jembatan Tua

Sorotan tajam mengarah ke Jembatan Kewek di Danurejan sejak akhir November 2025. Hasil pemeriksaan teknis membawa kabar buruk: struktur jembatan berusia lebih dari satu abad itu sudah "lelah".

Temuan patahan struktural, pergeseran, hingga penurunan konstruksi menjadi bukti nyata. Pemerintah Kota menilai jembatan ini sudah dalam kondisi kritis dan berbahaya jika terus menahan beban kendaraan berat.

"Kekuatannya tinggal antara 20-30 persen," ujar Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: 5 Pilihan Hotel Jogja Murah untuk Liburan Akhir Tahun

Demi keselamatan, Dinas Perhubungan dan Satlantas bergerak cepat merumuskan rekayasa lalu lintas, terutama mengantisipasi lonjakan mobilitas saat libur Natal dan Tahun Baru.

Akhirnya, pada 10 Desember 2025, vonnis itu jatuh: akses kendaraan berat dan umum ditutup total.

Kini, water barrier menjadi pagar pembatas. Kendaraan besar dari arah Kotabaru dan Jalan Mataram dialihkan ke Jembatan Kleringan. Langkah ini adalah transisi sebelum pembongkaran total dan pembangunan ulang yang dijadwalkan mulai April 2026 oleh Kementerian PU dengan anggaran sekitar Rp19 miliar.

"Memang harus direvitalisasi, dibongkar, dan dibangun kembali. Pembangunan diperkirakan dimulai April 2026," ujar Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti.

Infografis penutupan jembatan Kewek di Kota Yogyakarta ternyata bukan sekadar cerita teknis tentang infrastruktur tua yang rapuh. (Suara.com/Ema)
Infografis penutupan jembatan Kewek di Kota Yogyakarta ternyata bukan sekadar cerita teknis tentang infrastruktur tua yang rapuh. (Suara.com/Ema)

Sulap Jalan Raya Jadi Lapangan Bola

Sejak ditutup untuk rekonstruksi, wajah garang jalanan menuju Malioboro itu sirna. Tak ada lagi bus wisata atau mobil yang berdesakan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI