Anti-Macet Horor! Ini 7 Taktik Jitu Biar Liburan Nataru 2025 Kamu Gak Habis di Jalan

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 23 Desember 2025 | 18:27 WIB
Anti-Macet Horor! Ini 7 Taktik Jitu Biar Liburan Nataru 2025 Kamu Gak Habis di Jalan
Sejumlah kendaraan melintas di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat. [ANTARA FOTO/Fauzan/rwa]
Baca 10 detik
  • Pemudik Nataru 2025 disarankan menjaga fisik, tidak mengemudi lebih dari empat jam, serta menyiapkan perbekalan obat dan makanan.
  • Penting mengamankan saldo *e-toll* dan BBM penuh untuk menghindari antrean.
  • Untuk perjalanan lancar, hindari tanggal puncak keberangkatan (23-24 dan 30-31 Desember).

Suara.com - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 sudah di depan mata! Euforia kumpul keluarga dan traveling ke destinasi impian mulai terasa.

Tapi, jangan sampai kegembiraanmu berubah jadi mimpi buruk karena terjebak macet berjam-jam, antrean pelabuhan yang mengular, atau harga tiket yang selangit.

Mau mudik atau liburan tanpa drama "tua di jalan"? Tenang, jangan panik dulu.

Berikut adalah 7 strategi "ninja" yang wajib kamu terapkan untuk menaklukkan puncak arus mudik Nataru 2025/2026:

1. Jangan Sampai Tumbang! Jaga Fisik & Amankan ‘Amunisi’ Obat

Kelelahan adalah musuh nomor satu saat perjalanan jauh.

Ingat, kamu adalah driver, bukan robot. Jangan paksa mengemudi lebih dari 4 jam tanpa jeda.

Siapkan kotak P3K khusus yang berisi obat anti-mabuk, obat flu, minyak kayu putih, hingga vitamin. Kesehatanmu adalah modal utama supaya bisa tetap fresh saat pesta kembang api nanti!

2. Amankan ‘Survival Kit’ di Kabin Mobil

Baca Juga: 6 Tempat Wisata Hidden Gem di Kulon Progo, Suasana Tenang Tanpa Macet

Dalam kondisi macet total, kabin mobil adalah "rumah" keduamu. Pastikan stok makanan ringan melimpah, air minum literan, bantal leher, hingga powerbank berkapasitas besar.

Bawa anak kecil? Ini kuncinya: siapkan "mainan baru" atau unduh film favorit mereka secara offline agar si kecil nggak rewel selama perjalanan panjang.

3. Waspada Cuaca Ekstrem: Hujan Bukan Sekadar Air!

Desember 2025 diprediksi jadi puncak musim hujan. Jalanan licin dan risiko aquaplaning (ban melayang di atas air) mengintai.

Pastikan wiper berfungsi sempurna dan ban tidak gundul. Jangan lupa taruh payung, jas hujan, dan jaket di tempat yang mudah dijangkau. Kendaraan fit, hati pun tenang!

Ilustrasi liburan keluarga/healing.
Ilustrasi liburan keluarga/healing. (Ist)

4. Saldo E-Toll & BBM: Jangan Sampai Bikin Malu di Gerbang Tol!

Hal sepele tapi fatal: saldo e-toll habis di gerbang tol. Selain bikin macet, ini bakal bikin kamu diklakson berjamaah! Mengingat ada penyesuaian tarif tol di akhir 2025, pastikan saldo terisi lebih dari cukup.

Pengendara diimbau isi penuh tangki BBM sebelum masuk tol. Antrean SPBU di rest area saat puncak mudik biasanya jauh lebih horor dari antrean sembako.

5. Strategi "Anti-Mainstream": Hindari Tanggal Keramat

Data Kemenhub memprediksi puncak arus mudik Natal jatuh pada 23-24 Desember 2025, dan arus Tahun Baru pada 30-31 Desember 2025.

Kalau ingin perjalanan yang lebih santai, cobalah berangkat lebih awal atau justru setelah hari H. Bepergian saat orang lain sudah sampai di tujuan akan membuat jalanan terasa milik sendiri.

6. Pantau Kondisi "Real-Time" (Jangan Cuma Modal Insting!)

Jangan sok tahu jalur kalau nggak mau terjebak di jalur merah pekat. Manfaatkan teknologi:

Aplikasi Travoy (Jasa Marga) / Binamarga: Untuk pantau CCTV jalan tol secara live.

Google Maps / Waze: Untuk deteksi titik kemacetan terbaru.
Jika Maps sudah berwarna merah gelap, jangan ragu ambil jalur arteri (jalan biasa). Pantau juga kebijakan One Way atau Contraflow dari pihak kepolisian yang biasanya diberlakukan mendadak.

7. Terapkan Aturan 30 Menit di Rest Area!

Saat puncak liburan, rest area bakal penuh sesak. Biar nggak makin macet, gunakan prinsip: "Masuk, Buang Air, Beli Makan, Keluar."

Kalau kamu butuh istirahat lama atau ingin makan besar, sangat disarankan untuk keluar tol sejenak. Cari rumah makan di jalur arteri.

Selain harganya biasanya lebih murah, kamu terhindar dari tumpukan kendaraan di dalam tol.

Reporter: Dinda Pramesti K

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI