Suara.com - Pagelaran tahunan 'Festival of 86' di Canberra, Australia, pekan ini dibuat riuh oleh kehadiran mobil konsep Toyota 86 Shooting Brake. Sayangnya, seperti juga mobil konsep FT-86 Convertible yang dipamerkan pada 2013, Toyota tidak berencana memproduksinya.
86 Shooting Brake adalah buah karya Divisi Desain Produk Toyota Australia sejak akhir 2014 silam, dilanjutkan perakitan dengan tangan di Jepang.
"Ini adalah mobil konsep fungsional dan siap dikendarai yang telah melahap trek pengetesan Toyota," kata Global Chief Engineer Toyota 86 Tetsuya Tada seperti dikutip dari Motor Authority.
Tada memastikan Toyota tidak akan memproduksi mobil konsep ini. 86 Shooting Brake ditujukan sebagai studi internal tim desain Toyota untuk membuat sebuah mobil sport yang lebih fungsional.
Hal ini tergambar dari modifikasi minor yang hanya terdapat di sepertiga bodi belakang, juga garis atap. Berkat perubahan ini, mobil sport Grand Tourer yang berbagi basis dengan Subaru BRZ tersebut memiliki ruang lebih untuk kepala penumpang belakang, juga bagasi yang lebih luas.
Akan tetapi, efeknya, menurut Car Advice, adalah penambahan bobot sebanyak 39 kg dibanding 86 standar.
"Kami memikirkan desain (86 Shooting Brake) seperti anak kecil yang memegang lolipop. Akan tetapi, bak orang tua bijak yang melarang anaknya memakan terlalu banyak permen, secara sadar kami tetap mempertahankan versi original sebanyak mungkin dan cuma mengubah yang benar-benar butuh diubah," papar Chief Design Toyota Australia Nicolas Hogios.
Dapur pacu 86 Shooting Brake ini masih mengandalkan mesin boxer 2.0 liter yang memuntahkan tenaga maksimal 200 hp.