6 Kisah Pilu Driver Ojol Saat Pandemi dan Sepi Order, Ada Yang Bunuh Diri

Senin, 20 April 2020 | 15:53 WIB
6 Kisah Pilu Driver Ojol Saat Pandemi dan Sepi Order, Ada Yang Bunuh Diri
Seorang driver ojek online, Dannies Mutiara Adi, menunjukkan riwayat orderan yang baru dia dapatkan selama empat jam on bid di Jalan Gedong Kuning, Kotagede, Yogyakarta, Selasa (31/3/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia mengaku kalau penghasilannya hanya Rp 40-70 ribu dalam sehari. Ia merasa pendapatannya tersebut tak cukup untuk membayar cicilannya sehingga ia memilih menjual ponsel miliknya.

5. Kena Order Fiktif Hingga Rp 1,8 Juta

Ojol apes kena orderan fiktif (Instagram-supergo-jek)
Ojol apes kena orderan fiktif (Instagram-supergo-jek)

Di saat orderan sepi, beberapa driver ojol ini malah kebanjiran orderan. Tapi semua orderan yang diterima fiktif. Ojol-ojol tersebut harus merugi Rp 1,8 juta.

Padahal di saat pandemi virus corona ini, para ojol menanti orderan. Eh, masih ada yang suka jahil.

6. Bunuh Diri Tak Kuat Bayar Cicilan

Ilustrasi bunuh diri (Shutterstock).
Ilustrasi bunuh diri (Shutterstock).

Kisah sopir taksol bernama Juna Lismi harus mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pria berusia 32 tahun ini memilih gantung diri karena tak kuat membayar cicilan mobilnya.

Penghasilannya selama ia bekerja belum cukup melunasi mobilnya. Apalagi di saat pandemi corona yang membuat orderan sepi ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI