Mulai Gencar Dipasarkan, Ini Lima Kelemahan Kendaraan Elektrik

Kamis, 17 Desember 2020 | 08:35 WIB
Mulai Gencar Dipasarkan, Ini Lima Kelemahan Kendaraan Elektrik
Ilustrasi Sepeda Motor Elektrik Bergaya Sport. (Gaadiwaadi/Aritra Das)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perlahan tapi pasti, ketatnya aturan emisi yang diterapkan di setiap negara membuat pabrikan otomotif untuk berganti haluan, dari sebagai produsen kendaraan konvensional (berbahan bakar minyak) menjadi kendaraan elektrik.

Namun kendaraan ini sebenarnya bisa dianggap sebagai solusi sementara sebelum akhirnya para produsen otomotif mampu menciptakan mesin yang lebih ramah lingkungan.

Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, terdapat 5 kelemahan mendasar dari kendaraan elektrik.

Tesla Cybertruck versi KW (CarAdvice)
Ilustrasi kendaraan elektrik. (CarAdvice)

1. Tak sepenuhnya ramah lingkungan

Secara teknis, baik mobil maupun motor elektrik memang tak mengeluarkan gas buang atau polusi secara langsung.

Namun jika dilihat dari segi industri skala besar, terdapat masalah pada sektor baterai.

Jika produsen masih bergantung pada bahan litium, maka bisa dipastikan bahwa tambang-tambang baru bakal di buka, dan hal ini bisa menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti halnya yang banyak terdapat pada tambang mineral lain pada umumnya.

2. Limbah elektronik

Seperti halnya ponsel, secara teknis kendaraan elektrik juga termasuk elektronik yang mana punya masa pakai dalam durasi tertentu.

Baca Juga: Akhir 2020, Penjualan Mobil Nasional Indonesia Mulai Naik

Hal ini tentu berpotensi menimbulkan tumpukan "bangkai" kendaraan bisa berbahaya bagi lingkungan jika tak didaur ulang dengan baik, khususnya di bagian baterai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI