Sementara itu, belum ada informasi tentang kewarganegaraan para korban yang lain.
Belasan orang yang selamat, empat di antaranya anak-anak, dilarikan ke rumah-rumah sakit terdekat karena sengatan panas dan kelelahan.
Para migran yang selamat kemungkinan akan dibebaskan ke Amerika Serikat untuk mendapatkan suaka atau bantuan kemanusiaan lainnya, kata para pejabat.
Sebelumnya, para penyintas dari kasus-kasus penyelundupan manusia itu akan ditahan untuk dijadikan saksi.
Dua warga Meksiko menjadi tersangka dalam kasus kematian truk trailer maut itu.
Kedua tersangka yang bernama Juan Francisco D'Luna-Bilbao dan Juan Claudio D'Luna-Mendez pernah didakwa atas kepemilikan senjata api ketika tinggal di Amerika Serikat secara ilegal, menurut dokumen pengadilan dan pihak berwenang.
Para penyidik melacak STNK truk itu ke sebuah alamat di San Antonio, lantas dilakuan pengawasan lokasi. Kedua tersangka ditangkap secara terpisah ketika keluar dari tempat itu.
Tersangka ketiga, seorang warga Amerika Serikat yang mengemudikan truk trailer maut juga dibawa ke tempat tahanan dan akan diseret ke pengadilan. Namun kekinian masih dirawat di rumah sakit hingga Selasa malam, kata seorang pejabat Meksiko.
Presiden Joe Biden bersumpah akan menindak perusahaan-perusahaan penyelundup bernilai miliaran dolar, yang telah ikut memicu rekor jumlah migran menyeberangi perbatasan Amerika Serikat-Meksiko sejak ia menjabat pada Januari 2021.
Baca Juga: Wisma BCA Foresta Dilengkapi SPKLU, Hadirkan Nilai Tambah Bagi Pengguna Mobil Listrik
Kejadian ini bukan yang perdana. Pada Juli 2017, 10 migran tewas dalam trailer yang ditemukan oleh polisi San Antonio di tempat parkir Walmart.
Si pengemudi dihukum seumur hidup atas keterlibatannya dalam upaya penyelundupan itu.
"Ini cuma masalah waktu sebelum tragedi seperti ini terjadi lagi," pungkas Jack Staton, mantan petinggi di unit penyelidikan Badan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai Amerika Serikat.