Predictive Modelling yang tepat menggunakan algoritma seperti regresi, neural network, atau metode ensemble, maka model prediksi yang dibuat akan lebih akurat sehingga bisa juga dibuat pola data untuk menghitung load factor dari persimpangan. Dari pola data tersebut bisa dilihat rasio dari kendaraan, rute, dan faktor lain yang bisa mempengaruhi derajat kejenuhan dari persimpangan tersebut.
“Penerapan sistem ITCS ini akan membuat lampu lalu lintas secara proaktif & otomatis menyesuaikan (adapt) dengan data prediksi yang telah dibuat modelling. Sebagai contoh, apabila dari model prediksi yang sudah ada diketahui bahwa terjadi kenaikan tingkat kejenuhan di persimpangan, maka sistem secara otomatis akan mengoptimalkan waktu siklus lampu lalu lintas pada persimpangan tersebut untuk menghindari terjadinya kemacetan yang parah,” tutup David.