Suara.com - Indonesia dan Malaysia memiliki sirkuti yang menjadi langganan menggelar balapan kelas Internasional MotoGP. Kedua sirkuit tersebut menawarkan berbagai macam, dari wisata alam hingga belanja.
Menarik yang harus dibahas adalah perbandingan antara MotoGP Mandalika dan MotoGP Sepang dapat dilihat dari berbagai aspek yang menonjol, seperti lintasan, atmosfer penonton, dan kondisi geografis.
Berikut beberapa perbandingan yang paling menonjol berdasarkan yang dihimpun oleh Suara.com pada Rabu (11/9/2024):
1. Karakteristik Sirkuit

Sirkuit Mandalika memiliki panjang lintasan sekitar 4,3 km dengan 17 tikungan. Ini merupakan sirkuit jalan raya yang baru dikembangkan dan menampilkan pemandangan laut dan pegunungan. Mandalika terletak di area wisata Lombok, yang memberikan pengalaman berbeda dengan latar belakang alam yang indah.
Tantangan utama di Mandalika adalah kondisi lintasan yang terkadang lembab dan licin akibat cuaca tropis. Namun, sirkuit ini dikenal dengan permukaan aspal yang sangat mulus dan memadai untuk balapan kecepatan tinggi.
Sementara Sepang International Circuit memiliki panjang lintasan sekitar 5,5 km dengan 15 tikungan. Sirkuit ini lebih panjang dibandingkan Mandalika dan dikenal dengan dua trek lurus yang memungkinkan pembalap mencapai kecepatan tinggi. Sepang adalah sirkuit yang sudah mapan dan merupakan salah satu sirkuit paling teknis dengan cuaca panas yang sering menantang para pembalap.
Sirkuit Sepang juga menawarkan tantangan kondisi cuaca yang bisa berubah drastis, dari panas yang ekstrem hingga hujan lebat, membuat strategi balapan menjadi lebih kompleks.
2. Kondisi Cuaca
Baca Juga: Punya Keahlian Khusus di Tikungan ke Kiri, Marc Marquez Tak Mau Bagi Tips

Mandalika terletak di kawasan tropis yang cenderung lebih lembab dan rentan terhadap perubahan cuaca yang cepat, termasuk hujan mendadak. Cuaca ini kadang membuat kondisi lintasan licin, sehingga menjadi tantangan bagi pembalap dalam pengendalian motor.
Sementara Sepang sering kali lebih panas dengan tingkat kelembapan yang tinggi, yang memberikan tantangan fisik bagi pembalap. Balapan di Sepang kerap diwarnai dengan hujan tiba-tiba, tetapi biasanya panas yang ekstrem adalah faktor utama, menyebabkan pembalap harus sangat memperhatikan manajemen ban.
3. Pengalaman Penonton

Karena baru pertama kali diadakan pada 2021, antusiasme penonton di Mandalika sangat tinggi, dengan banyak penonton lokal dan wisatawan internasional yang datang untuk melihat langsung balapan. Lokasi sirkuit yang berada di kawasan wisata juga menjadi daya tarik tersendiri.
Sementara Sepang memiliki kapasitas penonton yang lebih besar dan telah menjadi tuan rumah MotoGP sejak 1999, sehingga memiliki basis penggemar yang mapan. Sepang juga terkenal dengan atmosfer balapan yang sangat hidup, dengan banyak penggemar dari negara-negara Asia Tenggara yang datang mendukung.
4. Dampak Ekonomi dan Pariwisata