Hutang Emisi Carbon Kendaraan, Indonesia Butuh Grand Design Net Zero Emission Vehicle pada RPJMN 2025-2029

Agung Pratnyawan Suara.Com
Selasa, 12 November 2024 | 12:38 WIB
Hutang Emisi Carbon Kendaraan, Indonesia Butuh Grand Design Net Zero Emission Vehicle pada RPJMN 2025-2029
M Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Konektivitas - Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah membuka Workshop Nasional “Grand Design net-ZEV pada RPJMN 2025-2029” di Hotel Aryaduta – Jakarta, 8 November 2024. [ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Disampaikan juga, kini banyak produsen kendaraan konvensional (BBM) atau ICE’s technology yang juga telah memproduksi KBLBB maupun HEV (Hybrid Electric Vehicle).

Almas menambahkan, capaian GESITS dengan produk kendaraan roda dua listrik ini cukup menggembirakan, baik dalam meciptakan teknologi sepeda motor yang beremisi nol bersih (net-ZEV) maupun capaian peningkatan penjualan termasuk untuk memenuhi pasar export ke Nepal, Senegal dll untuk kontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Paris Agreement 2015 yang diratifikasi melalui UU No 16/2016 kemudian disambut dengan Perpres No 22/2017 tentang RUEN, Perpres No 55/2019 tentang Percepatan KBLBB adalah bukan langkah naif untuk sekadar menyelamatkan iklim semata.

Namun terkandung peluang ekonomi dengan kemampuannya men-trigger persemaian industry dengan teknologi kendaraan net-zero emissions.

Kebutuhan akan kendaraan net-ZEV (kendaraan beremisi nol bersih) harus kita tangkap sebagai peluang untuk memproduksi dan memasarkan kendaraan dengan teknologi tersebut.

Apalagi ketika produksi barang dengan teknologi ini menempatkan kita pada competitive advantage terkait sumber daya alam kita (Nikel, Cobalt, Aluminium, rare earth; bahan baku battery untuk kendaraan listrik), tenaga ahli yang kita miliki, prototype KBLBB yang diciptakan putra-putri bangsa.

Untuk itu, grand design net-ZEV harus termaktub pada RPJMN 2025-2029, sebuah acuan pelaksanaan visi-misi Presiden/Wakil Presiden Prabowo-Gibran sesuai Asta Cita (terutama cita ke 2, 5 dan 8).

Melalui Workshop Nasional di atas, stakeholder mengajukan kepada pemerintah draft naskah akademis Grand Design net-ZEV pada RPJMN 2025-2029 sebagai dimaksudkan di atas dengan amanat sbb:

  • Penyusunan regulasi teknis dan panduan ekonomi hijau untuk sector otomotif terutama hilirisasi net-ZEV dan pengembangan industri otomotif nasional.
  • Pelaksanaan skema PNM (Penyertaan Modal Negara) untuk pembiayaan investasi manufacturer of net-ZEV sebagai basis pembangunan competitive advantage of nat’l auto-industry.
  • Penyusunan roadmap net-ZEV pada periode 2025 – 2029 berikut standard Carbon/fuel economy standard sebagai acuan untuk pelaksanaan program net-ZEV.
  • Pelaksanaan fiscal incentive dan fiscal disincentive berbasis standard Carbon kendaraan untuk percepatan penyebaran kendaraan net-ZEV berupa KBLBB.
  • Pelaksanaan SPP (Sustainable Public Procurement) untuk percepatan penetrasi pasar net-ZEV sesuai Inpres No 7/2022 sebagai kendaraan dinas pemerintah, dll.

Baca Juga: Toyota Terus Dukung Upaya Pengurangan Emisi Lewat Produk dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI