Di Amerika, mereka menyalahkan suku bunga yang tinggi dan biaya hidup yang tinggi yang mempengaruhi daya beli konsumen.
Kembali ke berita hari ini, CEO KTM Stefan Pierer mengatakan, "kami sedang melakukan pit stop untuk masa depan," tetapi "merek KTM adalah karya hidup saya dan saya akan berjuang untuk itu."
Pilih Filipina alih-alih Indonesia
Indonesia bisa jadi merupakan salah satu pasar potensial yang penting untuk industri motor, di mana di tahun 2024 saja, data AISI mencatat sudah ada 5,4 juta lebih motor yang melenggang ke pasaran.
Namun KTM kurang jeli dalam mengamati fenomena ini, dan lebih memilih untuk berinvestasi dengan bikin pabrik di Filipina, 2017 silam.
Tak heran jika harga motor KTM tak bisa ditekan, sehingga saat hadir di Indonesia, pabrikan motor Eropa ini datang dalam kondisi kurang kompetitif, cuma menjual citra sporty yang mana pangsa pasarnya sangat segmented.
Kini, KTM Indonesia banyak menjual moge dan motor-motor kompetisi, sementara itu motor "harian" berkapasitas 250 cc dan di bawahnya tak ditemui di situs resminya.
Akankah KTM bangkit dari keterpurukan?