Hingga saat ini, Toyota Indonesia telah memasok kendaraan ke lebih dari 80 negara tujuan ekspor di berbagai belahan dunia.
Selain mengekspor kendaraan utuh, Toyota Indonesia juga mengekspor kendaraan dalam bentuk terurai (Completely Knock Down/CKD) serta mesin, komponen, dan alat pendukung produksi.

"Konsistensi kinerja ekspor tentu saja hal ini bukan sesuatu yang mudah diraih mengingat peran penting anak bangsa yang berkarya di ribuan rantai pasok bahkan Industri Kecil dan Menengah (IKM)," kata Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto.
Nandi mengatakan bahwa Toyota bekerja sama dengan seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir untuk mengekspor 11 varian kendaraan T-brand, termasuk kendaraan dengan mesin pembakaran internal dan dan elektrifikasi, dalam upaya mempertahankan posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor global.
"Kami memastikan bahwa produk otomotif buatan SDM Tanah Air dapat menjawab kebutuhan pasar global yang semakin kompetitif,” ujar Nandi.
Toyota Indonesia berkomitmen mengembangkan kendaraan elektrifikasi untuk mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emmision pada tahun 2060.
Dengan strategi multi-jalurnya, Toyota Indonesia menyediakan berbagai pilihan teknologi kendaraan seperti Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), serta kendaraan dengan Internal Combustion Engine (ICE) yang rendah emisi.
Selain kendaraan elektrifikasi, Nandi mengatakan, Veloz dan Fortuner tercatat sebagai kendaraan produksi TMMIN yang menyumbangkan angka ekspor total 110.714 unit kendaraan dalam setahun ke belakang.
"Sebagai industri dengan produk berteknologi tinggi dan padat karya, Toyota Indonesia terus meningkatkan daya saing produk buatan dalam negeri dengan kompetensi SDM dalam negeri yang mumpuni selama lebih dari lima dekade dan seterusnya untuk membersamai masyarakat Indonesia," ujarnya.
Toyota Indonesia menargetkan pencapaian kinerja ekspor kendaraan T-brand dengan level sama pada tahun 2025, sambil terus mengkaji peluang memperluas jangkauan ekspor ke negara tujuan ekspor non-tradisional serta mengoptimalkan demografi strategis Indonesia.