Tips Cegah Depresiasi Harga Mobil Saat Dijual Kembali

Suhardiman Suara.Com
Kamis, 06 Februari 2025 | 12:22 WIB
Tips Cegah Depresiasi Harga Mobil Saat Dijual Kembali
Ilustrasi mobil. (Landrover Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Membeli mobil sebagai aset bergerak memerlukan pertimbangan yang matang, terutama terkait penyusutan atau depresiasi nilai. Sebab, penyusutan adalah bagian alami dari kepemilikan kendaraan bermotor.

Setiap tahun, nilai mobil akan terus menurun, dan ini harus menjadi salah satu faktor utama dalam keputusan pembelian Anda. Dengan memahami dan mempertimbangkan faktor penyusutan ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan terinformasi saat membeli mobil.

Apa Itu Depresiasi?

Depresiasi adalah penurunan nilai suatu barang yang menyebabkan harganya menurun drastis saat dijual, bahkan seringkali jauh berbeda dari harga pembelian awal. Kendaraan seperti mobil cenderung mengalami depresiasi ketika dijual oleh pemiliknya. Berbeda dengan aset lain seperti emas yang justru bernilai tinggi jika disimpan dalam waktu yang lana.

Sementara itu, beberapa aset memiliki nilai tinggi saat disimpan dalam waktu lama, terutama jika aset tersebut langka seperti emas. Namun, hal ini tidak berlaku bagi kendaraan, karena kendaraan bukanlah aset yang dapat berkembang.

Faktor Penyebab Depresiasi

Harga mobil mengalami penurunan saat dijual kembali bukan tanpa alasan. Selain karena pemakaian dan usia mobil, berikut adalah beberapa faktor lainnya yang menjadi penyebab depresiasi harga mobil:

- Warna Mobil

Warna mobil mempengaruhi harga jual kembali barang tersebut. Jika warnanya tidak populer, peminatnya cenderung sedikit sehingga harganya akan semakin turun.

- Konsumsi Bahan Bakar

Konsumsi bahan bakar juga dapat mempengaruhi depresiasi kendaraan. Semakin lama digunakan, mobil cenderung menjadi lebih boros bahan bakar. Mobil dengan konsumsi bahan bakar tinggi akan mengalami penurunan harga yang lebih signifikan dibandingkan dengan mobil yang irit bahan bakar.

- Merek Mobil

Mobil dengan merek yang memiliki market share besar dan tingkat penjualan tinggi di Indonesia cenderung memiliki harga stabil atau depresiasi yang tidak signifikan. Sebaliknya, merek mobil yang kurang diminati biasanya mengalami depresiasi lebih tinggi.

- Desain dan Modifikasi

Mobil yang sering dimodifikasi hingga jauh dari setelan pabrik cenderung mengalami depresiasi lebih tinggi. Namun, pada beberapa jenis mobil, modifikasi yang meningkatkan kualitas justru dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan harganya.

- Jarak Tempuh Mobil

Semakin besar jarak tempuh mobil, semakin tinggi tingkat penyusutan nilai mobil tersebut. Konsumen biasanya enggan membeli mobil dengan riwayat jarak tempuh yang tinggi, karena berpengaruh pada kinerja berbagai komponen mobil ke depannya.

- Perawatan Mobil

Mobil yang sering diservis akan memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan mobil yang jarang diservis. Rutin melakukan servis mobil dapat menekan tingkat depresiasi dan menjaga kondisi kendaraan tetap prima.

- Jenis Mobil

Setiap negara memiliki kecenderungan minat pada jenis kendaraan yang berbeda. Di Indonesia, sebagian besar masyarakatnya cenderung memilih mobil jenis minivan atau MPV. Hasilnya, depresiasi dari jenis mobil MPV cenderung rendah bahkan stabil.

- Kondisi Keseluruhan Mobil saat dijual

Besar kecilnya tingkat depresiasi juga dipengaruhi oleh kondisi suatu mobil termasuk body, interior, mesin, hingga cat mobil. Bila kondisi mobil memiliki baret, rusak atau ada komponen yang hilang, pastinya harganya akan sangat turun. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan servis dan memperbaiki bagian mobil yang rusak sebelum dijual kembali.

- Garansi resmi mobil

Dealer mobil umumnya memberikan garansi resmi selama 5 tahun atau hingga jarak tempuh 100 ribu kilometer. Jika mobil Anda masih dalam masa garansi saat dijual kembali, mobil tersebut cenderung lebih diminati, sehingga harganya tidak turun drastis.

Tips Menjaga Mobil agar Tingkat Depresiasinya tidak Terlalu Tinggi

Anda bisa melakukan beberapa hal agar tingkat depresiasi tidak terlalu tinggi atau nilai penyusutan mobil tetap stabil.

1. Melakukan servis mobil secara rutin

Rutin servis mesin mobil, ganti oli dan air agar mesin tetap prima dan tidak cepat aus. Pastikan juga kondisi mobil terawat, bebas dari kerusakan atau cacat, karena hal ini memengaruhi harga jual.

2. Menjaga kondisi fisik mobil luar dan dalam

Pemakaian sehari-hari bisa membuat mobil terlihat usang dan menurunkan nilai jualnya. Rutin membersihkan interior mobil dan mencuci bagian luarnya akan membuat mobil tampak terawat sehingga tingkat depresiasi bisa ditekan.

3. Menyimpan kelengkapan dokumen mobil

Mobil yang memiliki dokumen lengkap seperti STNK, BPKB serta surat garansi pastinya akan dihargai lebih tinggi dibandingkan mobil yang dokumennya rusak atau tidak lengkap. Oleh karena itu, selain menjaga kondisi mobil, kelengkapan dokumen juga harus disimpan dan dijaga dengan baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI