Yang menarik, tim ini akan dibekali motor trail untuk membantu mobilitas mereka di tengah padatnya kendaraan.
Dengan motor ini, mereka bisa lebih cepat mencapai lokasi macet, terutama di jalan-jalan yang sulit diakses kendaraan roda empat.
Siap Siaga dengan 60-80 Personel
Tim Pemecah Kemacetan akan diperkuat oleh 60 hingga 80 personel yang siaga di beberapa titik strategis. Mereka akan terus bergerak dan berpindah tempat, tergantung dari kondisi lalu lintas.
Argo menegaskan bahwa tugas tim ini berbeda dengan polisi lalu lintas yang biasanya mengatur jalan di pagi, sore, atau malam hari. Jika polisi lalu lintas lebih bersifat statis, Tim Pemecah Kemacetan akan langsung bergerak ke titik-titik yang mengalami kemacetan ekstrem.
"Keberadaan tim ini akan memberikan solusi cepat di lokasi-lokasi yang benar-benar membutuhkan intervensi langsung," tambahnya.
Kemacetan di Jakarta, Masalah yang Tak Kunjung Usai
Jakarta memang tidak pernah sepi dari kemacetan, bahkan di akhir pekan sekalipun. Karyoto menyebutkan bahwa anggapan hari libur seperti Sabtu dan Minggu lebih lengang sudah tidak relevan lagi.
"Mungkin 10 atau 20 tahun lalu itu benar, tapi sekarang Jakarta tetap ramai, bahkan di hari libur," ujarnya.
Baca Juga: Polda Metro Resmi Larang Penggunaan Klakson Telotet di Jalan Raya: Pengendara Bandel Bakal Ditilang!
Dengan jumlah kendaraan yang terus bertambah, kemacetan di ibu kota memang menjadi tantangan besar.