Suara.com - Firma riset Counterpoint memprediksi bahwa BYD akan untuk pertama kalinya mengalahkan Tesla di pasar mobil listrik murni pada tahun 2025 ini. BYD diperkirakan akan meraup 15,7 persen pasar mobil listrik dunia.
Keberhasilan BYD itu, demikian dijelaskan Counterpoint seperti dilansir dari CNEVPost, berkat investasi besar di bidang riset serta inovasi dan sokongan dari Beijing.
Di bidang inovasi, terobosan charger ultra fast 1000 kW dari BYD disebut sebagai salah satu contoh yang akan membawa raksasa otomotif asal Tiongkok itu menguasai pasar lebih besar tahun ini.
Dengan charger anyar itu, BYD mengeklaim bisa mengisi baterai mobil-mobilnya hanya dalam waktu 5 menit - setara dengan waktu yang diperlukan untuk mengisi bensin pada mobil berbahan bakar minyak.
![BYD Sealion 7 menjalani test drive di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/2/2025). [Suara.com/Liberty Jemadu]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/26/63830-byd-sealion-7.jpg)
Sementara Tesla kini sedang menghadapi banyak masalah. Salah satunya adalah aktivitas politik Elon Musk, pendiri dan bos Tesla, yang membuat para konsumen antipati.
Dukungan dan kedekatan Musk dengan Presiden Donald Trump membuat Tesla dijauhi di Kanada, Eropa, China bahkan di Amerika Serikat sendiri.
"Data-data kami di awal 2025 sudah menunjukkan penurunan penjualan Tesla di Amerika Serikat dan Eropa," terang Counterpoint.
Sementara itu ketegangan geopolitik, termasuk perseteruan dagang antara Amerika Serikat dan China, juga membuat rantai pasok Tesla terganggu
Faktor-faktor ini, berbarengan dengan tersendatnya peluncuran model baru serta semakin ketatnya persaingan, membuat performa Tesla menurun di 2025.
Baca Juga: Bukan Tesla atau Toyota, Ternyata Model Sedan Ini yang Paling Banyak Dicari

"Elon Musk seperti mencetak gol bunuh diri ke gawang Tesla dan kita akan melihat dampaknya pada penurunan penjualan perusahaan di Q1 2025," terang Liz Lee dari Counterpoint.