
AION UT ditenagai oleh motor listrik depan berdaya 134 hp, dipadukan dengan paket baterai berkapasitas 34,8 kWh, 44,2 kWh, 44,12 kWh, atau 44,133 kWh, tergantung pada varian.
Mobil ini menawarkan dua pilihan jarak tempuh berdasarkan standar CLTC, yaitu 330 km dan 420 km. Kecepatan maksimalnya mencapai 150 km/jam, kecepatan uji moose test adalah 75 km/jam, dan konsumsi daya komprehensif berdasarkan standar WLTC adalah 11,4 kWh per 100 km. Dengan pengisian daya cepat, baterai dapat terisi dari 30 persen hingga 80 persen dalam waktu 24 menit.
Di kelasnya AION UT memberikan fitur yang cukup lengkap. Misal panel instrumen berukuran 8,8 inci, layar hiburan sentral berukuran 14,6 inci, CarLink, konektivitas CarPlay, asisten suara AI, HiCar, Wi-Fi di kabin, enam pengeras suara, kontrol jarak jauh melalui ponsel, hingga panoramic sunroof.

Di pasar domestik China, AION UT dibanderol mulai 69.800 yuan hingga 101.800 yuan, atau setara Rp 157 juta hingga Rp 230 jutaan.
AION UT Masuk Indonesia
AION Indonesia baru-baru ini telah mengutarakan rencananya untuk memboyong AION UT ke Indonesia untuk melengkapi jajaran produk mobil listrik mereka.
Secara segmentasi AION UT tentunya akan mengisi pasar mobil listrik murah yang saat ini sudah diisi oleh BYD Dolphin dan BinguoEV.
"Nanti saja tungguin AION UT sebentar lagi kita bawa ke Indonesia, dan langsung produksi lokal," ujar Direktur Indomobil Group Andrew Nasuri, di Guangzhou, China.
Menarik untuk ditunggu kehadiran AION UT untuk meramaikan segmen mobil listrik di Indonesia.
Baca Juga: Kei Car Mobil Jepang Turut Terancam oleh Mobil Listrik BYD, Kok Bisa?