Suara.com - Memiliki mobil telah menjadi kebutuhan bagi banyak keluarga di Indonesia, memberikan kenyamanan dan fleksibilitas dalam mobilitas sehari-hari.
Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, para pemilik mobil perlu memahami bahwa kepemilikan kendaraan roda empat ini membawa konsekuensi finansial yang tidak sederhana.
Bukan hanya soal cicilan bulanan bagi mereka yang membeli secara kredit, tetapi juga serangkaian pengeluaran rutin yang perlu dianggarkan dengan cermat.
Berikut beberapa pengeluaran yang wajib disiapkan jika ingin memiliki mobil
1. Cicilan

Bagi mereka yang memilih membeli mobil secara kredit, cicilan bulanan menjadi komponen pengeluaran yang paling mengikat. Besaran cicilan ini sangat bervariasi, tergantung pada beberapa faktor seperti harga mobil, uang muka (DP), tenor pinjaman, dan suku bunga yang berlaku.
Untuk mobil-mobil harian populer seperti Toyota Agya, Daihatsu Sigra, atau Honda Brio, cicilan bulanan umumnya berkisar antara Rp2 juta hingga Rp4 juta.
Penting untuk dicatat bahwa semakin kecil DP yang dibayarkan, semakin besar cicilan bulanan yang harus ditanggung. Para ahli keuangan menyarankan agar alokasi cicilan mobil tidak melebihi 30 persen dari penghasilan bulanan untuk menjaga kesehatan finansial.
2. Perawatan
Baca Juga: 7 Rekomendasi Mobil Bekas Jepang-Eropa Harga di Bawah Rp100 Juta
![Ilustrasi perbaikan mobil. [Laurel and Michael Evans/Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/29/45655-perawatan-mobil.jpg)
Perawatan rutin menjadi aspek crucial yang tidak boleh diabaikan oleh pemilik mobil.
Servis berkala yang dilakukan setiap 5.000 kilometer atau 6 bulan sekali merupakan investasi penting untuk menjaga performa dan umur kendaraan.
Komponen utama dalam servis berkala adalah penggantian oli mesin, pemeriksaan rem, filter udara, dan berbagai komponen vital lainnya.
Biaya servis ringan untuk mobil harian berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta, sementara servis besar yang dilakukan pada kilometer tertentu bisa memakan biaya lebih tinggi karena melibatkan penggantian komponen-komponen penting seperti oli transmisi dan filter AC.
3. Pajak

Kewajiban administratif tahunan seperti pajak kendaraan bermotor juga menjadi pengeluaran yang tidak bisa dihindari.
Besaran pajak ini bervariasi tergantung nilai jual kendaraan dan kebijakan daerah, umumnya berkisar antara Rp1 juta hingga Rp4 juta per tahun untuk mobil standar.
4. Asuransi

Selain pajak, asuransi kendaraan menjadi pertimbangan penting bagi banyak pemilik mobil. Terdapat dua jenis utama asuransi: Total Loss Only (TLO) yang memberikan perlindungan untuk kerusakan total atau kehilangan, dan All Risk yang memberikan cakupan lebih komprehensif dengan premi sekitar 2-4 persen dari nilai mobil per tahun.
5. Bahan Bakar

Biaya operasional harian menjadi komponen pengeluaran yang signifikan namun sering kurang diperhitungkan. Bahan bakar menjadi pengeluaran rutin terbesar dalam kategori ini, dengan estimasi Rp500 ribu hingga Rp1 juta per bulan untuk penggunaan dalam kota dengan mobil berkapasitas mesin 1.500 cc.
Perawatan kebersihan melalui cuci mobil regular dengan biaya Rp30 ribu hingga Rp70 ribu per sesi juga perlu dianggarkan. Biaya parkir harian, meskipun terlihat kecil per transaksi, dapat menghasilkan akumulasi yang cukup besar dalam sebulan.
Memahami dan mengantisipasi berbagai pengeluaran ini sangat penting bagi calon pemilik mobil maupun yang sudah memiliki kendaraan.
Perencanaan keuangan yang matang, termasuk menyiapkan dana cadangan untuk biaya tidak terduga, akan membantu memastikan bahwa kepemilikan mobil tidak menjadi beban finansial yang memberatkan.
Dengan pengelolaan yang tepat, mobil dapat menjadi aset yang memberikan nilai tambah dalam mendukung mobilitas dan produktivitas sehari-hari.