Studi: Mobil Listrik Jauh Lebih Ramah Lingkungan dari Mobil Bensin Meski Produksinya Dikritik

Selasa, 26 Agustus 2025 | 20:33 WIB
Studi: Mobil Listrik Jauh Lebih Ramah Lingkungan dari Mobil Bensin Meski Produksinya Dikritik
Ilustrasi kendaraan listrik saat sedang melakukan pengisian daya. [Ist]
Kesimpulan
  • Mobil Listrik Menghasilkan Emisi
  • Emisi Baterai Mobil Listrik
  • Pangkas Emisi Kendaraan Besar Berbasis Listrik

Suara.com - Perdebatan mengenai apakah mobil listrik benar-benar ramah lingkungan terus bergulir. Kritik seringkali menyoroti proses produksi baterai yang dianggap kotor serta penggunaan listrik yang masih bergantung pada bahan bakar fosil.

Namun sebuah penelitian terbaru dari University of Michigan memberikan jawaban tegas yang mematahkan anggapan tersebut.

Studi komprehensif ini menegaskan bahwa di seluruh wilayah Amerika Serikat, mobil listrik secara konsisten menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan kendaraan bermesin bensin konvensional. Para peneliti tidak hanya melihat emisi dari knalpot, tetapi menganalisis emisi sepanjang siklus hidup kendaraan, mulai dari proses produksi hingga penggunaan di jalan.

Analisis ini mencakup berbagai jenis kendaraan populer, mulai dari sedan, SUV, hingga truk pick-up, dengan asumsi jarak tempuh rata-rata yang realistis. Hasilnya sangat signifikan: mobil listrik dengan jangkauan sekitar 400 km terbukti menghasilkan emisi 71 hingga 73 persen lebih rendah daripada mobil sejenis yang menggunakan bahan bakar bensin.

Secara mengejutkan, studi ini menemukan bahwa manfaat lingkungan terbesar justru datang dari elektrifikasi kendaraan berukuran besar seperti truk pick-up, yang secara tradisional dikenal boros bahan bakar.

“Truk pick-up memiliki keuntungan absolut terbesar dari elektrifikasi,” tulis para peneliti, dikutip dari insideevs, Selasa (26 Agustus 2025).

Manfaat ini ternyata tetap konsisten di semua segmen kendaraan dan di seluruh wilayah AS, bahkan di daerah yang pembangkit listriknya masih banyak mengandalkan bahan bakar fosil. Alasannya sederhana, pembangkit listrik terpusat jauh lebih efisien dalam mengelola emisi dibandingkan ribuan mesin pembakaran internal pada mobil yang beroperasi secara individual di jalan raya.

Memang  produksi baterai menyumbang porsi emisi yang signifikan dalam siklus hidup mobil listrik, yakni sekitar 48 hingga 56 persen. Namun, angka ini menjadi kecil jika dibandingkan dengan kendaraan bensin, di mana 92 persen dari total emisinya berasal dari pembakaran bahan bakar saat digunakan. Hal ini membuat mobil listrik tetap menjadi pilihan yang lebih unggul secara lingkungan.

Baca Juga: Insentif Mobil Listrik Impor Berakhir Tahun Ini, Belum ada Kelanjutan Regulasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?