Mobil-mobil keluaran terbaru bahkan memberikan sinyal bunyi yang menandakan bahwa sistem sudah siap digunakan.
Baru setelah itu, injak pedal rem dan nyalakan mesin.
Penggunaan rem ini tak hanya berlaku saat menyalakan mobil, tapi juga ketika ingin memindahkan tuas transmisi dari posisi P atau N ke posisi D (Drive), R (Reverse), atau L (Low).
![Interior Mercedes-Benz GLE 450 4MATIC Coupe [Mercedes-Benz Indonesia via ANTARA].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/06/82006-mercedes-benz-gle-450-4matic-coupe-2.jpg)
Langkah ini berguna untuk menghindari hentakan mendadak dan mengurangi risiko kerusakan pada transmisi.
Untuk para pengemudi baru, memahami arti dari kode-kode transmisi juga sangat penting. Umumnya, mobil matic memiliki lima mode utama:
- P (Park): untuk parkir, posisi paling aman
- R (Reverse): mundur
- N (Neutral): netral
- D (Drive): berjalan maju
- L (Low): untuk tanjakan atau turunan curam
Setiap posisi punya fungsi berbeda dan harus digunakan sesuai kondisi jalan. Salah memilih mode bisa berujung pada kerusakan kendaraan atau bahkan kecelakaan.
Sebagai tambahan pengaman, banyak mobil matic masa kini dibekali fitur brake interlock.
Fitur ini memastikan bahwa tuas transmisi tidak bisa dipindahkan dari posisi P jika pedal rem tidak diinjak terlebih dahulu.
Sistem ini sangat membantu, terutama dalam mencegah kesalahan pengguna yang tak sengaja menggeser tuas saat mobil belum sepenuhnya siap melaju.
Baca Juga: Kode Persneling Mobil Matic Honda Brio: Apa Guna Gear S dan Gear L?
Intinya, kebiasaan sederhana seperti menginjak pedal rem sebelum menyalakan mobil matic sebenarnya punya dampak besar.