Suara.com - Pabrik mobil listrik baru BYD di Brasil dikabarkan baru bisa beroperasi penuh pada Desember 2026 setelah tertunda akibat penyilidikan pelanggaran ketenagakerjaan.
Sekretaris Ketenagakerjaan Negara Bagian Bahia, Augusto Vasconcelos, mengumumkan pabrik BYD baru akan mulai memproduksi mobil listrik dalam bentuk completly knock down (CKD) pada akhir tahun ini.
"Jadwal baru sedang disusun sehingga pada Desember 2026 pabrik akan berfungsi penuh dengan harapan dapat menciptakan 10.000 lapangan pekerjaan," ujar Vasconcelos dalam sebuah video yang dipublikasikan di media sosial, dikutip Selasa (13 Mei 2025).
Pengumuman ini bertepatan dengan kunjungan Gubernur Bahia, Jeronimo Rodrigues, ke Tiongkok bersama Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, di mana mereka membahas rencana BYD dan industri otomotif di Brasil.
Dalam sebuah pernyataan, BYD pun telah mengonfirmasi bahwa operasional pabrik mereka akan dimulai dalam bentuk CKD pada tahun ini.
Perusahaan juga berencana untuk meningkatkan produksi pabrik mereka melalui model-model populer di pasar Brasil.
Investasi BYD di Brasil yang merupakan pasar terbesarnya di luar Tiongkok, bertujuan untuk mengubah bekas pabrik Ford menjadi kompleks manufaktur dengan kapasitas produksi 150.000 mobil listrik per tahun.
Proses pembangunan pabrik BYD di Brasil sempat terkendala karena adanya tuduhan pelanggaran ketenagakerjaan di lokasi kerja pada bulan Desember.
Terlepas dari hambatan tersebut, BYD telah mencatat pertumbuhan yang signifikan di Brasil. Perusahaan otomotif raksasa asal negeri 'Tirai Bambu' ini berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 76.713 unit kendaraan di Brasil sepanjang tahun lalu.

Bahkan BYD berhasil mencatat pertumbuhan sekitar 328 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 17.937 unit kendaraan.
Baca Juga: Preman Indonesia Jadi Sorotan Media Asing: Imbas Ormas Usik Pabrik Mobil Listrik BYD dan VinFast
Selain fasilitas manufaktur, taruhan perusahaan Tiongkok di Brasil juga mencakup akuisisi hak penambangan di area yang kaya litiu dan mineral penting yang digunakan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
"Sebelumnya pabrik BYD diharapkan mulai berproduksi di Brasil pada awal tahun ini. Namun penundaan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan cuaca buruk telah mempengaruhi jadwal," kata Julio Bonfim, Ketua Serikat Pekerja Logam di Camaçari, Bahia.
Bonfim mengungkapkan bahwa BYD berencana mempekerjakan sekitar 1.000 pekerja di Brasil tahun ini untuk merakit kendaraan yang masih berstatus impor dari China.

Jumlah ini jauh di bawah janji awal BYD untuk menciptakan 10.000 pekerjaan. Secara keseluruhan, BYD memperkirakan akan menciptakan 20.000 lapangan pekerjaan secara langsung dan tidak langsung sepanjang proyek pembangunan pabrik.
"Kami berharap perekrutan akan meningkat tahun depan seiring dengan rencana perusahaan bersiap untuk memproduksi kendaraan mereka sepenuhnya di Brasil," pungkas Bonfim.
BYD Bawa Pekerja Ilegal
Pada akhir tahun lalu, Penyelidik Tenaga Kerja Brasil MTP mengungkapkan bahwa mereka telah menyelamatkan sebanyak 163 pekerja China dari kondisi kerja yang "mirip perbudakan" dan kondisi hidup jauh dari layak di lokasi pabrik BYD.
Kantor Kejaksaan MTP menuduh perusahaan menahan paspor pekerja dan menahan 60% dari upah mereka. Sementara sisa upah yang 40% akan dibayarkan dalam mata uang Cina.
Setelah pihak berwenang mengklaim bahwa para pekerja tersebut adalah korban perdagangan manusia internasional, pabrik BYD akhirnya ditutup.
Ratusan pekerja yang diselamatkan kemudian ditempatkan sementara di hotel. Beberapa hari kemudian, pemerintah Brasil berhenti mengeluarkan visa kerja sementara untuk BYD.