Suara.com - Pembangunan pabrik mobil listrik BYD yang dilakukan di Subang, Jawa Barat mendapat usikan dari aksi premanisme oleh ormas, yang menarik sorotan internasional.
Tak cuma BYD, sesama pabrikan mobil listrik, VinFast juga mengalami masalah serupa, membuat calon investor yang sedang melirik Indonesia menjadi resah.
Isu tak sedap ini pun turut menjadi sorotan media asing, termasuk oleh South China Morning Post (SCMP), 4 Mei 2025.
Dalam laporannya, SCMP juga mengisyaratkan bahwa preman-preman ini punya bekingan "orang kuat".
"Di Indonesia, impian untuk menjadi pembangkit tenaga listrik kendaraan listrik Asia Tenggara bertabrakan dengan musuh bebuyutan kuno: kelompok kejahatan terorganisir," tulis media asal China ini.
"Organisasi bayangan ini telah lama menjadi momok pedagang kaki lima dan usaha kecil, sekarang dituduh mengganggu pabrik pembuat EV China BYD."
![BYD M6. [BYD]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/24/87915-byd-m6.jpg)
Bahkan media tersebut secara terang-terangan menuding bahwa aksi premanisme ini sudah mengakar sejak era kolonial Belanda.
"Preman, diduga punya hubung dengan elit politik dan penegak hukum. Mereka dapat ditelusuri asal-usulnya sejak era kolonial Belanda, ketika mereka menjadi alat untuk mengekstrak kekayaan bagi para penjajah. Sekarang, mereka terlanjur menjadi kekuatan yang mengakar dalam tatanan ekonomi dan politik negara," lanjut SCMP.
SCMP kemudian mengutip salah satu pernyataan tokoh politik Indonesia, yang juga turut prihatin dengan hal ini pada 20 April lalu.
Baca Juga: Beli Mobil Wuling Bisa Bawa Pulang BinguoEV
Komentar tersebut dilayangkan oleh Eddy Soeparno, wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia, setelah kunjungan ke pabrik perakitan BYD di Shenzhen, China.
"Terdapat kendala premanisme yang mengganggu pembangunan fasilitas BYD di Indonesia. Saya kira pemerintah perlu tegas dalam menangani masalah ini," kata Soeparno, seperti dikutip dari SCMP, Sabtu, 10 Mei 2025.
Namun, masalahnya tidak terbatas pada BYD. Pembuat EV Vietnam VinFast, yang sedang membangun fasilitas senilai 200 juta dolar AS di kompleks industri yang sama dengan BYD di Subang, Jawa Barat, dilaporkan menghadapi tantangan serupa.

Reaksi BKPM terhadap Premanisme
Pada 23 April 2025, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan keprihatinannya terhadap aksi premanisme yang terjadi.
Bersama Satuan Tugas Anti Premanisme, BKPM tengah berupaya mengatasi masalah ini.