Bayangkan perasaan Ethan: dua bulan menunggu, mobil hilang, lalu ditemukan dalam keadaan rusak parah. Dan seperti biasa, drama belum usai.
Asuransi mulai mempertanyakan banyak hal, dealer bersikap ambigu, dan reputasi merek pun mulai dipertanyakan.

Ethan, yang sebelumnya adalah penggemar berat Ioniq 5 dan bahkan merekomendasikannya ke banyak orang, kini harus menghadapi kenyataan pahit—rasa kecewa yang dalam.
Kisah ini bukan sekadar soal satu mobil. Ini tentang kepercayaan, harapan, dan kekecewaan yang datang dari sistem yang seharusnya memberikan perlindungan.
Kalau kamu sedang berpikir untuk membeli mobil listrik, ingatlah: riset tak boleh berhenti di spesifikasi atau fitur canggih semata. Jangan lupa selidiki juga reputasi dealer tempat kamu akan bertransaksi. Karena siapa sangka, kisah paling menegangkan justru bisa muncul bukan dari jalanan, tapi dari ruang servis.
Kasus Ethan Blount jadi bukti nyata. Hingga kini, Hyundai belum mengeluarkan pernyataan resmi soal insiden Ioniq 5 miliknya yang “menghilang” dan berakhir dalam kecelakaan. Ethan, bersama banyak pemilik lain, masih menanti kejelasan.
Dan bagi kita yang menyimak kisah ini seperti menonton serial drama, hanya bisa berharap babak berikutnya—proses klaim asuransi—berjalan tanpa hambatan.
Kisah ini jadi pengingat bahwa dunia mobil listrik, secanggih apapun teknologinya, tetap penuh kemungkinan tak terduga.
Tapi setidaknya, di tengah segala kekacauan, ada satu hal yang bisa jadi penyelamat: asuransi yang siap menopang saat situasi memburuk. Karena dalam hidup—dan mobil listrik—perlindungan terbaik adalah kesiapan menghadapi hal yang tak terduga.
Baca Juga: Rival Berat Menanti Suzuki Fronx: Ini Harga dan Spesifikasi 7 Kompetitor SUV Compact