Suara.com - Xiaomi memang berhasil mencetak angka penjualan yang mengesankan dengan mobil listrik SU7, tetapi itu tidak berarti produk mereka bebas dari kritik.
Justru, sedan listrik premium ini mendapatkan rapor merah dalam hal kualitas, menurut China Automobile Quality Ranking untuk kuartal pertama tahun 2025.
Dari 29 model EV besar asal China, SU7 menduduki peringkat terakhir, menunjukkan tingginya jumlah keluhan dan potensi cacat produksi dibandingkan kompetitor sekelasnya, menurut Arena EV.
Laporan ini disusun oleh China Automobile Quality Network, yang diawasi langsung oleh China Market Supervision Administration.
Sistem penilaian mereka menggunakan skor penalti berdasarkan laporan kerusakan dan keluhan dari para pemilik mobil, dan semakin tinggi skornya, semakin buruk kualitas mobil yang dinilai.
Sayangnya bagi Xiaomi, SU7 mendapatkan skor penalti sebesar 239 poin, jauh di atas rata-rata segmennya, yakni 183 poin.
Masalah Besar: Gugatan dari Ratusan Pemilik

Kekecewaan terhadap Xiaomi SU7 semakin memuncak ketika lebih dari 400 pemilik SU7 Ultra bersatu untuk menggugat perusahaan. Mereka disebut-sebut telah mengumpulkan dana untuk membiayai gugatan hukum.
Isu utama yang menjadi fokus gugatan ini adalah kap mesin berbahan serat karbon yang dijual sebagai opsional.
Baca Juga: Penantang Tesla Cybertruck dari China Siap Meluncur, Desain Lebih Oke
Xiaomi memasarkan kap mesin ini dengan klaim bahwa terdapat "dual air ducts" yang dapat meningkatkan aerodinamika dan pendinginan mobil.