Namun, setelah dilakukan inspeksi lebih lanjut, pemilik menemukan bahwa kap mesin versi serat karbon tidak memiliki perbedaan signifikan dibandingkan versi alumunium.
Beberapa pemilik bahkan melakukan uji aliran udara menggunakan air blower dan kertas tisu, serta menggunakan thermal imaging, dan hasilnya menunjukkan tidak ada manfaat pendinginan yang dijanjikan oleh Xiaomi.
Tanggapan Xiaomi dan Respons Pemilik Mobil

Setelah protes semakin meluas, Xiaomi akhirnya mengeluarkan permintaan maaf pada 7 Mei dan mengakui bahwa deskripsi produk mereka kurang jelas.
Sebagai bentuk kompensasi, perusahaan menawarkan 20.000 poin loyalitas serta opsi penggantian kap mesin serat karbon dengan versi alumunium standar.
Namun, banyak pemilik menolak tawaran tersebut, mengeluhkan lamanya waktu tunggu untuk penggantian suku cadang yang bisa mencapai 30 hingga 40 minggu.
Selain itu, mereka menganggap kompensasi yang diberikan tidak cukup untuk menutupi janji performa yang ternyata tidak terbukti.
Dampak Besar untuk Xiaomi Auto
Gugatan hukum ini menjadi ujian berat bagi Xiaomi Auto, yang saat ini berusaha membangun citra sebagai produsen kendaraan listrik premium.
Baca Juga: Penantang Tesla Cybertruck dari China Siap Meluncur, Desain Lebih Oke
CEO Xiaomi Auto, Lei Jun, bahkan menyebut beberapa minggu terakhir sebagai masa tersulit sejak perusahaan berdiri, mengisyaratkan tantangan serius baik secara pribadi maupun profesional.