Top 10 Merek Mobil Terlaris Januari-April 2025: Usai Lebaran Merosot Drastis

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Jum'at, 16 Mei 2025 | 11:35 WIB
Top 10 Merek Mobil Terlaris Januari-April 2025: Usai Lebaran Merosot Drastis
Toyota Raize diharapkan menjadi mobil pertama kategori SUV favorit konsumen [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

Suara.com - Industri otomotif terus bergerak dinamis, terutama di segmen kendaraan penumpang. Jika melihat angka penjualan sepanjang Januari hingga April 2025, tren pasar cukup kuat, tetapi memasuki April terjadi penurunan signifikan di hampir semua merek utama.

Apakah ini tanda perlambatan pasar atau hanya efek musiman? Begini rincian datanya seperti yang telah Suara.com rangkum dari data wholesales Gaikindo.

Sepanjang empat bulan pertama tahun 2025, sebanyak 85.032 unit Toyota terjual, menjadikannya merek paling dominan dengan pangsa pasar 33,2%.

Di posisi kedua ada Daihatsu dengan 43.883 unit atau 17,1%, sementara Honda, Mitsubishi Motor, dan Suzuki melengkapi lima besar.

Namun, jika melihat lebih dekat, penjualan April mengalami tren penurunan tajam dibandingkan bulan sebelumnya.

Mari kita bahas lebih dalam daftar 10 merek mobil terlaris Januari-April 2025, sekaligus mengapa April menjadi bulan yang kurang bersahabat bagi industri otomotif.

Mitsubishi Motors kembali memperluas lini kendaraannya di kawasan Asia Tenggara melalui rencana peluncuran XForce HEV alias XForce hybrid di Thailand. (Foto: Mitsubishi)
Ilustrasi mobil SUV Mitsubishi Xforce, salah satu kendaraan yang dijual di Indonesia. (Foto: Mitsubishi)

1. Toyota – 85.032 unit (33,2%)

  • Januari: 22.082
  • Februari: 24.397
  • Maret: 22.476
  • April: 16.077

Sebagai pemimpin pasar, Toyota masih kokoh dengan pangsa terbesar. Namun, penjualan April turun 28% dibanding Februari, mengindikasikan adanya perlambatan permintaan.

2. Daihatsu – 43.883 unit (17,1%)

Baca Juga: Fortuner vs Pajero Sport: Duel Sengit SUV, Mana yang Lebih Murah di Pasar Mobil Bekas?

  • Januari: 9.983
  • Februari: 11.959
  • Maret: 13.057
  • April: 8.884

Daihatsu juga mengalami penurunan 32% dibanding Maret, menunjukkan bahwa segmen mobil terjangkau mengalami dampak dari kondisi ekonomi atau siklus pasar yang lebih lambat.

3. Honda – 25.336 unit (9,9%)

  • Januari: 7.276
  • Februari: 8.757
  • Maret: 6.303
  • April: 3.000

Penurunan Honda sangat drastis, dari 6.303 unit di Maret menjadi hanya 3.000 unit di April, atau turun sekitar 52%.

4. Mitsubishi Motor – 21.272 unit (8,3%)

  • Januari: 5.028
  • Februari: 6.684
  • Maret: 5.769
  • April: 3.791

Mitsubishi Motor juga mengalami penurunan tajam, meski masih relatif lebih stabil dibanding Honda.

5. Suzuki – 18.319 unit (7,1%)

  • Januari: 4.982
  • Februari: 4.750
  • Maret: 4.442
  • April: 4.145

Suzuki masih bertahan dengan penurunan yang lebih kecil, tetapi tetap mengalami dampak dari tren pasar.

6. BYD – 9.214 unit (3,6%)

  • Januari: 1.114
  • Februari: 1.399
  • Maret: 3.205
  • April: 3.496

BYD justru mengalami lonjakan dari Maret ke April, berkat popularitas kendaraan listrik yang semakin diterima di pasar global.

7. Hyundai – 8.565 unit (3,3%)

  • Januari: 2.308
  • Februari: 2.226
  • Maret: 2.424
  • April: 1.607

Hyundai juga terkena dampak perlambatan penjualan bulan April, dengan penurunan sekitar 34% dibanding Maret.

8. Isuzu – 7.546 unit (2,9%)

  • Januari: 2.206
  • Februari: 1.903
  • Maret: 1.802
  • April: 1.635

Meski hanya turun sedikit, Isuzu tetap merasakan perlambatan dibanding tiga bulan sebelumnya.

9. Mitsubishi Fuso – 7.219 unit (2,8%)

  • Januari: 2.105
  • Februari: 2.106
  • Maret: 1.604
  • April: 1.404

Turunnya permintaan kendaraan niaga juga terlihat pada Mitsubishi Fuso.

10. Wuling – 6.035 unit (2,4%)

  • Januari: 1.010
  • Februari: 1.935
  • Maret: 1.850
  • April: 1.240

Sebagai merek yang cukup agresif dalam memperkenalkan kendaraan listrik, Wuling masih bertahan, meski penjualan April tetap mengalami penurunan sekitar 33% dibanding bulan sebelumnya.

BYD Fang Cheng Bao Titanium 3. (BYD)
BYD Fang Cheng Bao Titanium 3. (BYD)

Apa yang Terjadi di April 2025?

Penurunan penjualan hampir di semua merek pada April bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk ketidakpastian ekonomi global, termasuk kebijakan perdagangan dan inflasi yang mempengaruhi daya beli konsumen.

Selain itu ada perubahan strategi pemasaran dan peluncuran model baru, yang membuat pembeli menunda pembelian hingga ada promo atau pilihan lebih baik.

Meskipun April 2025 mencatat perlambatan penjualan hampir di semua merek, tren tahunan masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat di industri otomotif.

Toyota tetap tak tergoyahkan sebagai pemimpin pasar, sementara Honda mengalami penurunan paling drastis.

Akankah tren ini berlanjut hingga bulan berikutnya? Atau justru pasar akan kembali bangkit? Yang pasti, persaingan di industri mobil tetap sengit, dan produsen harus terus beradaptasi untuk mempertahankan posisi mereka.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI