Suara.com - Penjualan mobil listrik beberapa waktu lalu sempat mengalami kemerosotan dan membuat para produsen kendaraan khususnya brand dari Eropa dan Amerika Serikat mulai berpikir ulang tentang langkah mereka untuk all in ke industri EV.
Namun hal tersebut berubah baru-baru ini di mana penjualan mobil listrik global baru-baru ini justru terus mencetak angka impresif, menurut laporan Arena EV.
Ini terjadi meskipun dunia otomotif tengah menghadapi tantangan dari kebijakan perdagangan dan ketidakpastian ekonomi.
Data terbaru dari Rho Motion, firma riset yang berfokus pada pasar baterai dan transisi energi, menunjukkan bahwa April 2025 menjadi salah satu bulan kuat bagi industri kendaraan listrik, dengan pertumbuhan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam empat bulan pertama tahun ini saja, 5,6 juta unit mobil listrik terjual di seluruh dunia, membuktikan bahwa adopsi kendaraan listrik masih terus berkembang.
Bahkan jika dibandingkan dengan April 2024, penjualan EV melonjak 29%, dengan China dan Eropa sebagai dua pasar utama yang menggerakkan tren positif ini.
China Pimpin Penjualan, Eropa Menyusul
![BYD M6. [BYD]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/24/87915-byd-m6.jpg)
China tetap menjadi kekuatan dominan dalam industri kendaraan listrik, dengan 3,3 juta unit terjual hingga April 2025, mencatat pertumbuhan 35% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Lonjakan ini didorong oleh beragam pilihan model dengan harga kompetitif serta teknologi canggih yang semakin menarik perhatian konsumen.
Baca Juga: Toyota Bantah Akan Akuisisi Neta, Perusahaan Mobil Listrik China yang Disebut Segera Bangkrut
Eropa juga menunjukkan perkembangan signifikan, dengan penjualan EV mencapai 1,2 juta unit dalam empat bulan pertama tahun 2025, atau meningkat 25% dari tahun sebelumnya.
Setelah mengalami periode yang lebih lambat di 2024, pasar mobil listrik Eropa kini menguat kembali berkat semakin banyaknya merek dari China yang masuk ke pasar, seperti BYD, Zeekr, Nio, dan XPeng, yang menawarkan mobil listrik dengan harga lebih terjangkau dibandingkan merek Eropa.

Amerika Utara Tertinggal dalam Pertumbuhan EV
Di sisi lain, Amerika Utara menunjukkan pertumbuhan yang lebih moderat, dengan 600.000 unit terjual sepanjang 2025, hanya meningkat 5% dibandingkan 2024.
Perlambatan ini bisa disebabkan oleh preferensi pasar yang masih condong ke kendaraan berbahan bakar konvensional, serta kebijakan perdagangan yang membuat harga mobil listrik di wilayah ini kurang kompetitif dibandingkan di China dan Eropa.
Sementara itu, kategori “Rest of the World”, yang mencakup pasar-pasar berkembang, mencatat pertumbuhan tertinggi secara persentase, yakni 37%, meskipun volumenya lebih kecil, sekitar 500.000 unit.